SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Koperasi Boyolali, KSP Intidana tidak bisa mencairkan dana anggota yang nilainya mencapai Rp18 miliar.

Solopos.com, BOYOLALI—Jumlah anggota Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Intidana Cabang Boyolali yang tidak bisa mencairkan dananya mencapai 923 anggota dengan nilai dana mencapai kisaran Rp17 miliar hingga Rp18 miliar.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Anggota tidak bisa mencairkan dananya sejak sekitar 4 September lalu. Menurut Manager KSP Intidana Cabang Boyolali, Farida Kusumastuti, hingga Jumat (6/11/2015) kemarin koperasi buka seperti biasa. Namun, memang tidak ada transaksi dalam koperasi tersebut.

Dengan adanya penundaan kewajiban pembayaran utang [PKPU], aktivitas penghimpunan dana juga disetop sementara. Kantor cabang tersebut juga sempat dijaga polisi untuk menghindari gejolak dari anggota.

“Tetapi dengan keterbukaan kami, hingga saat ini tidak ada anggota yang komplain atau gejolak melawan pengurus yang ada di cabang. Kami jelaskan kepada setiap nasabah terkait permasalahan yang saat ini sedang membelit koperasi, memang saat ini sedang dalam penundaan kewajiban pembayaran utang [PKPU],” kata Farida, Sabtu (7/11/2015).

Manajemen juga menyampaikan kepada nasabah terkait keputusan hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Semarang terkait pembentukan Panitia Kreditur Regional yang membuat anggota tetap percaya dan berharap skema damai disetujui.

“Kami sampaikan kepada anggota bahwa nanti akan ada langkah penyehatan koperasi. Anggota di Boyolali tahu semua dengan pengelola koperasi, mereka percaya dengan pengelola yang jujur,” imbuh Farida.

Dia menyebut, total anggota KSP Intidana Cabang Boyolali mencapai 1.600 orang. Yang aktif hingga saat ini berkisar 1.000 anggota.
Koordinator Panitia Kreditur Surakarta, yang juga Deposan asal Boyolali, Nanik Suriani, mengatakan Senin (9/11), pihaknya akan blusukan ke pasar-pasar yang merupakan kantung anggota Intidana.

“Kami akan sosialisasikan kepada anggota yang kebanyakan adalah pedagang di pasar, bahwa uang mereka pasti akan kembali. Intinya kami akan berjuang agar Intidana jangan sampai ditutup,” kata Nanik.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya