SOLOPOS.COM - Petugas BPBD Solo dan sukarelawan mengevakuasi warga korban banjir menggunakan perahu karet di Pucangsawit, Solo, Kamis (16/2/2023). (Antara/Mohammad Ayudha)

Solopos.com, SOLO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo melaporkan total korban banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo mencapai 18.905 jiwa.

Hal itu berdasar laporan kaji cepat bencana banjir di Kota Solo pada Kamis (16/2/2023) dari pukul 22.00 WIB hingga 22.57 WIB yang disampaikan BPBD Kota Solo. Banjir di Kota Solo kali ini melanda 15 kelurahan di empat kecamatan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Berikut adalah daftar kelurahan di Kota Solo yang sebagian wilayahnya digenangi banjir.

Kecamatan                           Kelurahan

Jebres                                        Jebres, Jagalan, Pucangsawit, Gandekan, Sudiroprajan, Sewu.

Pasar Kliwon                            Pasar Kliwon, Mojo, Joyosuran, Kedunglumbu, Semanggi, dan Sangkrah.

Serengan                                   Joyontakan.

Laweyan                                    Bumi dan Pajang.

BPBD Kota Solo juga melaporkan sebagian besar warga mengungsi ke sejumlah tempat atau posko di masing-masing kelurahan.

Sebelumnya diberitakan, Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Bengawan Solo tercatat lebih dari 10 meter  di Pos Pantau TMA Jurug, Kecamatan Jebres, Solo, Jumat (17/2/2023) pukul 00.01 WIB. 

Hal itu sesuai pantauan petugas Pos TMA Jurug Joko Widodo alias Toyib yang disampaikan kepada Solopos.com. Dia mengatakan TMA mencapai 10,15 meter pukul 00.01 WIB.

“Ini tertinggi selama saya bertugas 5 tahun terakhir,” kata Toyib. Dia mengatakan papan alat ukur TMA hampir tenggelam. Selain itu, lanjut dia, rekor siaga kuning terlama terjadi selama 33 jam sebelum menjadi siaga merah, Kamis (16/2/2023) pukul 18.00 WIB.

“Saya sampai heran, biasanya siaga kuning dua sampai tiga jam selanjutnya siaga merah. Setelah merah pol turun berhenti. Kalau sudah berhenti langsung surut,” ujarnya.

Dia mengatakan TMA yang terus naik membuat para petugas pompa air kewalahan. Mereka bertugas selama TMA Sungai Bengawan Solo tergolong tinggi.

Menurut dia, Perum Jasa Tirta (PJT) membuka pintu spillway atau limpasan air Waduk Gajah Mungkur atau WGM Wonogiri per Selasa (14/2/2023) sore serta curah hujan tinggi berpengaruh terhadap TMA Sungai Bengawan Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya