SOLOPOS.COM - Anggota Polsek Sumberlawang bersama petugas kesehatan mengecek kondisi salah satu warga yang dirawat di Puskesmas Sumberlawang, Sragen, karena diduga jadi korban keracunan makanan, Jumat (2/6/2023). (Istimewa/Polres Sragen)

Solopos.com, SRAGEN —  Jumlah korban dugaan keracunan massal di Desa Kacangan, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, hingga Jumat (2/6/2023) siang total ada 39 orang. Sebanyak 11 orang di antaranya menjalani rawat inap, sisanya rawat jalan.

Kepala Puskesmas Sumberlawang, Rita Ernawati, mengungkapkan sampai siang ini tidak ada tambahan kasus baru. Kebanyakan warga yang diduga keracunan itu mengeluhkan mual, muntah dan diare. Dari 11 orang itu enam di antaranya dirawat di Puskesmas Sumberlawang dan lima lainnya dirawat di klinik kesehatan swasta.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Yang rawat inap kami pantau terus, semua sudah membaik. Posko kesehatan di rumah bidan desa juga terus buka tetapi hingga Jumat siang tidak ada lagi penambahan kasus. Makanan yang dimakan itu sebenarnya makanan punjungan atau antaran bukan pembentukan panitia hajatan,” ujar Rita kepada Solopos.com.

Jumlah makanan punjungan yang beredar mencapai ratusan paket, tetapi yang mengeluhkan mual, muntah, dan diare hanya 39 orang. Rita menerangkan makanan punjungan itu berisi nasi, tahu, mi, sayur buncis, dan daging ayam. Sampel makanan yang diambil untuk dicek lab berupa sisa makanan, bumbu, dan air.

Rita menyatakan Puskesmas Sumberlawang langsung melakukan sosialisasi ke masyarakat untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat. Rita juga akan membentuk tim khusus untuk mendampingi warga saat memasak mulai Sabtu (3/6/2023). Pasalnya, hajatan akan berlangsung pada Minggu (4/6/2023) besok.

“Timnya terdiri atas ahli gizi, petugas kesehatan keliling, petugas promosi kesehatan, didampingi Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Tim ini akan mendampingi di rumah warga yang hajatan saat memasak Sabtu besok. Dengan pendampingan itu proses memasaknya terpantau. Kalau ada cara masak yang kurang benar bisa diantisipasi,” jelasnya.

Camat Sumberlawang, Indarto, juga menyampaikan semua warga yang mengeluh gejala keracunan sudah membaik. Warga yang rawat jalan sudah sembuh. Dia mengimbau kepada warga yang masih menerapkan budaya rewangan dalam hajatan agar tetap memperhatikan cara masak yang baik. Dia berharap penyajian makanan saat hajatan besok dilakukan dengan hati-hati dan diawasi oleh pihak puskesmas.

Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen, dr. Sri Subekti, mengatakan telah mengambil sampel makanan yang dikonsumsi warga. Sampel itu baru akan dikirim ke Labkesda besok. “Posko kesehatan tetap buka di rumah Bidan Desa. Keluhan mulai muncul pada Rau (31/5/2023) sore. Jadi 2 x 24 jam sudah tidak ada tambahan warga yang mengeluh. Ya, itu dari makanan punjungan atau ater-ater,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya