Soloraya
Senin, 27 Februari 2023 - 14:25 WIB

Korban Keracunan Massal di Boyolali Bertambah, Puluhan Warga Cepogo Ikut Kena

Nimatul Faizah  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Candirejo, Candigatak, Cepogo, Boyolali, diperiksa tim medis dari Puskesmas Cepogo di Balai Desa Candigatak, Senin (27/2/2023), karena mengalami keracunan seusai menyantap makanan di acara hajatan pengantin di Banaran, Boyolali. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Korban keracunan massal dari acara hajatan manten di RT 001/RW 003 Banaran, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, pada Minggu (26/2/2023), terus bertambah. Warga dari keluarga pengantin laki-laki dari Dukuh Candirejo, Desa Candigatak, Cepogo, juga turut menjadi korban.

Puluhan orang yang mengalami gejala seperti mual dan diare seusai menghadiri hajatan tersebut memeriksakan diri ke Balai Desa Candigatak pada Senin (27/2023) siang. Tim medis dari Puskesmas Cepogo datang memberikan pelayanan kesehatan gratis.

Advertisement

Salah satu anak keluarga pengantin laki-laki dari Dukuh Candirejo yang turut mengantar pengantin, Kalista Putri Hapsari, mengaku tak langsung merasakan sakit seusai acara. Ia merasakan sakit pusing, mual, dan diare pada Minggu sekitar pukul 15.00 WIB.

“Ini sampai sekarang masih, tapi enggak sesering yang kemarin,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com seusai diperiksa tim medis. Ia ingat beberapa makanan yang ia makan seperti sup, makanan daging olahan, dan snack.

Advertisement

“Ini sampai sekarang masih, tapi enggak sesering yang kemarin,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com seusai diperiksa tim medis. Ia ingat beberapa makanan yang ia makan seperti sup, makanan daging olahan, dan snack.

Akibat sakit yang ia derita diduga karena keracunan seusai acara hajatan di Banaran, Boyolali, itu, Kalista mengaku tidak bisa tidur dengan nyenyak dan harus izin tidak masuk sekolah.

Sementara itu, warga lainnya, Tumbar, 65, mengaku merasakan perut sakit dan diare. Namun, pada Minggu malam sudah baikan. “Kalau saya merasakan gejalanya habis Magrib, jadi sakit sekali kemarin itu,” jelasnya.

Advertisement

Dari 10 orang yang datang, jelas dia, ada tiga orang anak. Menurutnya, warga yang makan nasi seusai hajatan di Banaran, Boyolali, itu rata-rata merasakan gejala keracunan.

“Rata-rata keluhannya diare sama perutnya panas. Rata-rata mereka mulai gejalanya sore,” ujar dia. Ia menjelaskan ada yang dilarikan ke rumah sakit yaitu anak Kepala Desa Candigatak, akan tetapi hanya rawat jalan.

Anak Kepala Desa Ikut Jadi Korban

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, puluhan warga yang merasa menjadi korban keracunan massal dari acara hajatan di Banaran, Boyolali, juga telah diperiksa bidan swasta di desa setempat, Tuti Sri Haryanti, pada Minggu (26/2/2023) malam.

Advertisement

Saat disambangi di tempat praktiknya, Tuti mengungkapkan pada Minggu malam ia menangani sekitar 20 warga. “Semalam saya diundang ke tempatnya Bu Lurah, sekitar 20 orang yang sakit itu gejalanya diare, muntah, perutnya terasa melilit,” jelasnya.

Tuti menjelaskan rata-rata pasien mulai merasakan sakit setelah Magrib. Selanjutnya, ia mengungkapkan ada dua orang yang dilarikan ke rumah sakit yaitu anak bungsu Kades Candigatak dan cucu si empunya hajatan.

“Sebelum saya ke sana, mereka sudah dilarikan ke rumah sakit,” kata dia. Sementara itu, Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Boyolali, Endi Aris, mengungkapkan Dinkes Boyolali memeriksa hampir 50 orang pada Senin pagi di Banaran.

Advertisement

Aris juga menjelaskan ada tiga orang yang sempat dibawa ke rumah sakit. Dua di antaranya rawat jalan, dan satu rawat inap di rumah sakit. Ia menjelaskan selain memberikan pengobatan gratis, Dinkes Boyolali juga bertugas menginvestigasi penyebab keracunan massal.

Dinkes Boyolali mengambil semua sampel makanan dari lokasi hajatan seperti daging terik, sambal goreng ati, sup, snack roti, mete, es krim, dan air mineral.

“Sampelnya kami bawa ke Balai Kesehatan Laboratorium dan Pengujian Alat Kesehatan Dinkes Provinsi Jawa Tengah. Untuk hasilnya sekitar satu pekan,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif