SOLOPOS.COM - Para bidan desa dan dokter menangani warga yang mengeluhkan mual, muntah, dan diare di Posko Kesehatan Desa Jambeyan, Sambirejo, Sragen, Sabtu (29/4/2023). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Hingga Sabtu (29/4/2023) pukul 11.00 WIB, jumlah korban keracunan massal di wilayah Desa Jambeyan dan Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Sragen bertambah menjadi 275 orang. Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen mendirikan posko kesehatan untuk penanganan dampak keracunan massal.

Posko pengobatan gratis tersebut didirikan di rumah Bidan Desa Jambeyan, Nuryani. Jumlah warga yang terdampak keracunan massal sebanyak 275 orang yang terdiri atas 10 orang rawat inap dan sisanya 265 rawat jalan. 

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Posko dibuka sampai tidak ada keluhan warga yang mual, muntah, dan diare. Informasi dari pihak warga yang hajatan ada 600-an paket hantaran atau punjungan.

Posko kesehatan tersebut memiliki delapan bidan desa, dokter empat orang, dokter muda empat orang, serta obat-obatan dan infus. 

Bidan Desa Jambeyan, Nuryani, saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu siang, menyebutkan jumlah warga yang terdampak keracunan makanan punjungan sebanyak 275 orang, baik rawat inap maupun rawat jalan. 

Dia menjelaskan 275 pasien itu dari Desa Sukorejo ada 37 orang dan dari Desa Jambeyan 238 orang.

“Yang rawat inap ada 10 orang, yakni sembilan orang di Puskesmas Sambirejo dan satu orang di RS Sarila Husada Sragen. Sampai sekarang masih ada yang datang. Semalam banyak sekali. Kemungkinan ada yang tidak tercatat juga. Semalam itu depan rumah sampai tidak muat karena banyak warga,” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen Udayanti Proborini bersama tim Dinkes dan Puskesmas Sambirejo datang ke lokasi posko kesehatan. 

Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen Hargiyanto juga datang ke posko. Udayanti menyampaikan posko kesehatan tetap dibuka sampai tidak ada keluhan warga lagi.

“Penanganannya mereka diobati. Semua sudah membaik. Termasuk 10 pasien rawat inap juga sudah membaik. Masyarakat yang masih ada keluhan supaya datang ke posko kesehatan untuk diperiksa dan diberi obat,” ujarnya.

Selain menbuka posko, Udayanti mengatakan Dinkes juga sudah mengambil sampel air dan makanan punjungan yang diterima warga. 

Dia menerangkan sampel yang diambil ada nasi, daging, dan sayur kentang. Dia mengatakan semua sampel itu langsung dikirin ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) di Semarang.

“Sampel sudah diambil. Untuk posko ini juga ada PSC 119 Sukowati. Kemungkinan dugaan penyebab keracunan dari hantaran itu. Informasinya ada 600-an paket makanan hantaran makanya harus buka posko,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya