SOLOPOS.COM - Sejumlah warga menyampaikan pendapat di lokasi musyawarah kota Pengurus Kota (Pengkot) Taekwondo Indonesia, Solo, di Hotel Asia Solo, Minggu (7/5/2023). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO–Jumlah korban dugaan pencabulan atau pelecehan seksual dengan tersangka pelatih taekwondo DS, 44, bertambah menjadi 10 orang, sejauh ini. Kuasa hukum salah satu korban pencabulan mengembangkan apakah ada pelaku lainnya.

Kuasa hukum salah satu korban pencabulan, Widhi Wicaksono, menjelaskan jumlah korban bertambah tujuh orang ini totalnya menjadi 10 orang dari aduan yang diterima melalui kanal aduan. Para korban itu diarahkan untuk membuat laporan ke Polresta Solo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Yang menghubungi banyak, istilahnya menanyakan terus belum berani ngomong, terus anaknya belum berani cerita. Kami kan menunggu, pengadilan gak bisa, menunggu. Kami memasukkan yang berani cerita saja 10 orang,” kata dia dihubungi Solopos.com, Rabu (10/5/2023).

Dia mengatakan para korban itu mengalami perlakuan tidak senonoh pada waktu usia SMP. Ada sejumlah korban yang kini telah dewasa dan masih ada bekasnya. Semua korban adalah laki-laki.

Menurut dia, ada orang yang mengadu dilecehkan DS sudah bertahun-tahun yang lalu atau waktu berusia anak-anak. Widhy memilih mana saja yang bisa menjadi korban terkait.

“Ada yang cerita dilecehkan, namun bertahun-tahun ini menunjukkan perilaku menyimpang oknum DS. Sudah lama terjadi pembiaran lama namun itu bukan kami kategori korban,” jelasnya.

Widhi mengatakan sejumlah orang yang mengadu itu akan dijadikan saksi saja. Tidak diklasifikasikan korban utama dalam perkasa yang melibatkan tersangka DS.

“Kami juga kebangkan apakah ada pelaku lain yang mengarahkan tindakan-tindakan sejenis. Semacam ini,” papar dia.

Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan telah bertemu korban serta orang tua korban baru-baru ini. Banyak yang memberikan testimoni negatif kepada Ketua Pengurus Kota (Pengkot) Taekwondo Indonesia Solo terpilih, Minggu (7/5/2023).

Gibran mengatakan curhatan para orang tua korban itu menyampaikan adanya kedekatan tersangka DS dengan Ketua Pengkot Taekwondo Indonesia, Solo, yang baru. Namun untuk urusan hukum diserahkan kepada Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi.

Widhi menjelaskan Ketua Pengkot Taekwondo Indonesia, Solo, terpilih berasal dari dojang taekwondo yang sama dengan pelaku DS. Dojang tersebut masih diperiksa polisi.

“Kami sendiri sedang mengumpulkan bukti-bukti apakah ada bantuan orang ini kepada pelaku. Kami serahkan kepada Polisi. Kami sudah meminta cerita kronologi para korban. Artinya ada atau tidak bantuan orang-orang di sekitar itu,” paparnya. Menurut dia, kalau bisa orang-orang yang di dojang taekwondo yang sama dengan DS jangan aktif dulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya