Soloraya
Sabtu, 23 Oktober 2021 - 19:21 WIB

Korban Tak Lapor, Polres Klaten Tetap Selidiki Pembegalan di Ngawen

Ponco Suseno  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi begal motor (JIBI/Dok)

Solopos.com, KLATEN — Polres Klaten tetap menyelidiki kasus pembegalan di Jl. Gedaren-Manjungan, Ngawen, Kamis (21/10/2021). Dalam kejadian tersebut, korban pembegalan, SW, 63, warga Tempursari, Kecamatan Ngawen tak bersedia melapor ke Polres Klaten.

Sebagaimana diketahui, SW, seorang bakul karak asal Tempursari, Kecamatan Ngawen menjadi korban pembegalan di Jl. Gedaren-Manjungan. Tepatnya di Dukuh Mao, Desa Manjungan, Kecamatan Ngawen, Kamis. Korban pembegalan merupakan seorang bakul karak di Pasar Gabus, Kecamatan Jatinom.

Advertisement

Semula, bakul karak itu berangkat menaiki sepeda onthe dari Tempursari ke Pasar Gabus Jatinom melalui Manjungan. Saat tiba di Manjungan, perjalanannya dihentikan seorang pria tak dikenal yang mengendarai sepeda motor matik. Ia dibegal sehingga mengalami luka di kepala akibat dipukul kayu oleh pelaku yang tak diketahui identitasnya.

Baca Juga: 2 Sahabat Karib di Klaten Berkelahi Hebat, 1 Meninggal Dibacok

“Kejadian itu sempat viral di media sosial (medsos). Tak ada kerugian material dalam aksi percobaan perampasan itu. Namun kepala korban memang sempat terluka. Bhabinkamtibmas sudah mendatangi kediaman korban. Beliau juga sudah diarahkan untuk membuat laporan ke Polsek, tapi sampai saat ini belum mau,” kata Kasi Humas Polres Klaten, Iptu Abdillah, mewakili Kapolres AKBP Eko Prasetyo kepada Solopos.com, Sabtu (23/10/2021).

Advertisement

Iptu Abdillah mengatakan upaya klarifikasi dan penyelidikan tetap dilakukan guna mencari pelaku pembegalan. Aparat polisi juga menggencarkan patroli di sekitar lokasi kejadian.

“Untuk mengantisipasi terulangnya peristiwa percobaan perampasan itu dilakukan patroli pada jam pembukaan aktivitas pasar,” katanya.

Baca Juga: Perkelahian 2 Sahabat Karib di Klaten Terjadi Dalam Pengaruh Miras

Advertisement

Kepala Desa (Kades) Manjungan, Dunung Nugraha, mengatakan pihaknya bakal memasangi kamera closed circuit television (CCTV) di Jl. Gedaren-Manjungan. Ini guna mencegah aksi kriminalitas di desanya.

“Kami akan siapkan anggaran senilai Rp5 juta untuk memasang dua kamera CCTV di jalan itu,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif