SOLOPOS.COM - Anggota SAR gabungan dan warga mengevakuasi korban tenggelam ke dalam mobil jenazah di kompleks Bendung Bringin, Dukuh Pindi, Desa Mlale, Jenar, Sragen, Kamis (24/8/2023) sore. (Istimewa/BPBD Sragen)

Solopos.com, SRAGEN —  Warga yang tenggelam di Bendungan Bringin di Dukuh Pindi, Desa Mlale, Kecamatan Jenar, Sragen, yakni Sukadi, 45, akhirnya ditemukan namun sudah tak bernyawa. Jasad warga RT 018, Dukuh Bago Wuluh Mandi, Desa Ngepringan, Kecamatan Jenar itu ditemukan di dasar bendungan, Kamis (24/8/2023) pukul 14.30 WIB.

Tim SAR gabungan bersama Polri dan TNI bekerja keras melakukan pencarian sejak Rabu (23/8/2023).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, R. Triyono Putro, mengungkapkan korban ditemukan dalam posisi tengkurap di dasar bendungan, tepatnya sekitar 3 meter dari titik awal lokasi tenggelamnya korban. Korban dievaluasi tim SAR gabungan dan dibawa ke rumah duka.

“Korban ini sebenarnya berenang ke dalam bendungan untuk memasang jaring ikan dengan temannya yang sudah memasang patok untuk jaringnya. Korban berenang dan hendak menuju ke tepian. Namun, dalam posisi masih di tengah tiba-tiba berhenti. Korban terlihat timbul-tenggelam dan akhirnya tidak muncul lagi atau tenggelam di bendungan dengan kedalaman 5 meter itu,” jelasnya.

Triyono menerangkan korban ditemukan dalam kondisi masih memakai celana kolor pendek dan tidak memakai baju. Dia menduga tenggelamnya korban diduga karena kram sehingga tidak kuat berenang. Saat ditemukan jasad korban sudah bergeser agak ke pinggir dengan kedalaman kurang lebih 3 meter.

“Awalnya kami mendapat informasi dari Pak Bambang Widjo Purwanto. Dari informasi itu langsung menerjunkan tim reaksi cepat BPBD Sragen menuju ke lokasi untuk asesmen dan evakuasi. Dari hasil asesmen sempat dibuat dapur umum. Dalam pencarian korban dilakukan dua hari. Kondisi lokasi yang berlumpur membuat jarak pandang tim penyelam terganggu,” jelasnya.

Triyono menerangkan pada hari pertama, Rabu, pencarian dilakukan sampai sore hari dan korban belum ditemukan. Hingga Rabu sore, operasi SAR gabungan dihentikan sementara dan dilanjutkan pada Kamis, sembari dilakukan pemantauan di sekitar lokasi dan membuka posko dapur umum untuk tim SAR.

Pada hari kedua, Kamis, BPBD berkoordinasi dengan Basarnas Pos Solo dan Kapolres Sragen untuk pencarian korban dengan penyisiran dan penyelaman. BPBD tetap membuka dapur umum. “Pada pukul 14.30 WIB, jasad korban ditemukan tim SAR gabungan. Korban dievakuasi dan diserahkan kepada keluarga. Operasi SAR gabungan ditutup,” jelasnya.

Sedikitnya ada 17 anggota tim reaksi cepat (TRC) BPBD Sragen yang diturunkan. Pencarian korban itu, melibatkan 60 personel dari unsur BPBD Sragen, Basarnas Solo, SAR Himalawu, SAR PSHT Karangmalang, SAR Elpeje, SAR MTA, PMI Sragen, dan lainnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya