Klaten (Espos)–Korban tewas tragedi kecelakaan antara kereta api (KA) Prameks dengan minibus Hadi Mulyo yang terjadi di perlintasan Desa Pokak, Ceper, atau yang kerap disebut Mbah Ruwet bertambah.
Pada Jumat (10/7), salah seorang korban yang dirawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Klaten yakni Suyamto, 40, asal Brontok, Desa Jati, Sumberlawang, Sragen menghembuskan nafas terakhirnya setelah dirawat enam hari di ruang intensive care unit (ICU) rumah sakit (RS) setempat.
Dengan demikian, total korban tewas tragedi Mbah Ruwet pada Minggu (5/7) lalu, bertambah menjadi 16 orang.
Humas RSI Klaten, Endang Ekowati ketika ditemui wartawan di RS setempat mengatakan, korban tabrakan Mbah Ruwet yang terjadi Minggu (5/7) lalu bertambah satu. Korban meninggal bernama Suyamto,40, asal Brontok, Desa Jati, Sumberlawang, Sragen. Korban menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 11.00 WIB Jumat kemarin.
Korban diketahui menderita cidera berat kepala. Selama di RS, korban terus dipasangi alat bantu pernafasan dan dirawat di ICU.
“Korban saat masuk sudah dalam keadaan kritis. Kami sudah semaksimal mungkin melakukan perawatan,” kata Endang.
Isteri korban, Ny Harni,45, mengaku pasrah dengan meninggalnya suaminya. Dia mengaku saat peristiwa terjadi, dirinya tak mendampingi korban karena bekerja di Jakarta. Menurut Harni, korban rencananya akan dimakamkan di tempat kelahirannya yakni di Sragen.
haa