SOLOPOS.COM - Penandatanganan MoU Pemkot dengan PT BST, Jumat (19/7/2013). (Agoes Rudianto/JIBI/Solopos)

Penandatanganan MoU Pemkot dengan PT BST, Jumat (19/7/2013). (Agoes Rudianto/JIBI/Solopos)

Penandatanganan MoU Pemkot dengan PT BST, Jumat (19/7/2013). (Agoes Rudianto/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Pengadaan sejumlah koridor baru Batik Solo Trans (BST) dengan bantuan dana pemerintah pusat terus dikawal Pemkot. Jika berjalan lancar, duit dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) senilai Rp70 miliar bakal cair tahun depan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Dana itu diplot untuk pengadaan bus, shelter dan perlengkapan IT hingga sembilan koridor.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Yosca Herman Soedrajad, mengatakan awalnya Solo mengajukan Rp180 miliar untuk pengembangan koridor BST. Namun dengan hanya disetujui Rp70 miliar, pihaknya akan melakukan sejumlah perampingan.
“Yang jelas duit segitu nanti tetap digunakan untuk pengembangan sembilan koridor. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan adanya dana tambahan di masa mendatang,” ujarnya seusai mengikuti penandatanganan MoU kerjasama transportasi massal antara Pemkot dengan PT Bengawan Solo Trans (BST) di Balai Kota, Jumat (19/7/2013).

Menurut Yosca, pemerintah pusat menjanjikan dana itu bakal cair awal tahun depan, pascapengesahan APBN 2014. Pihaknya berencana mengawal bantuan tersebut agar benar-benar terealisasi. Pasalnya, ada kekhawatiran dana itu dijegal di tataran pusat.

“Kami segera menyurati Bappenas dan pihak terkait untuk menguatkan perihal bantuan tersebut.”

Tahun ini, Pemkot berencana menambah jalur BST guna melengkapi pengoperasian koridor I (Palur – Kartasura – Bandara Adi Soemarmo PP). Koridor II BST telah disiapkan untuk melayani jalur Solo Baru – Bandara Adi Soemarmo via Jalan Adi Sucipto PP. Pengoperasiannya ditangani konsorsium PT BST yang merupakan gabungan sejumlah perusahaan otobus.

Dalam waktu dekat, PT BST berencana membuka koridor itu dengan kekuatan 16 armada bus.

“Rinciannya, 10 armada disediakan pemerintah, sementara sisanya dari investasi kami,” kata Direktur PT BST, Farida Wardhatul Jannah.

Ke depan, pihaknya bakal menginvestasikan 20 hingga 25 armada BST di setiap koridor. Hal itu untuk mengejar jarak tunggu ideal antarbus yakni 10 menit. Khusus Koridor II, pihaknya optimistis pengoperasiannya bisa dimulai akhir tahun ini. Lebih jauh, PT BST bakal menghapus rute bus kota regular yang bersinggungan dengan koridor BST.

“Sehingga jalur tersebut hanya akan diisi oleh BST.”

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, berencana menjajaki opsi subsidi tarif BST. Menurutnya, subsidi diperlukan untuk menarik warga beralih ke transportasi massal. Saat ini dirinya masih menjajaki aturan hukum ihwal pemberian subsidi tersebut.

“Masih dikaji formulasinya. Yang jelas, jangan sampai pengoperasian ini justru memberatkan PT BST maupun warga,” pungkas Rudy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya