SOLOPOS.COM - Pekerja menyelesaikan proyek penataan koridor Ketandan-Pasar Gede, Jumat (13/10/2023). (Solopos.com/Joseph Howi Widodo)

Solopos.com, SOLO– Rencana Penataan Koridor Pasar Gede Ketandan sudah ada sejak Wali Kota Solo Joko Widodo (Jokowi). Penataan itu baru direalisasikan oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Ketua Kelompok Sadar Wisata Pokdarwis Sudiroprajan, Basoeki Tjahjono, kepada Solopos.com, Sabtu (14/10/2023) siang, menjelaskan rencana Jokowi tertunda sampai tahun ini.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Awalnya pelebaran jalan, ada beberapa kendala, masih ada beberapa bangunan. Lalu Pak Jokowi ke Jakarta, saya kurang tahu setelah itu, mungkin penataannya dilakukan bertahap,” jelas dia.

Menurut dia, warga setempat sudah memanfaatkan Jl RE Martadinata, yakni Bazar Potensi UMKM dan Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL) Lampion Pasar Gede pada Grebeg Sudiro setiap Imlek, Ketandan Fashion Challenge pada 2022, dan bazar kuliner setiap Jumat, Sabtu, Minggu belum lama ini.

Bas, sapaannya menjelaskan ketiga event itu berbeda pengelola. Bazar kuliner setiap Jumat, Sabtu, Minggu berjalan, namun tidak berkelanjutan.

“Kemarin itu sempat berjalan [Jumat, Sabtu, Minggu malam] namun tidak berjalan sesuai rencana. Awalnya banyak, namun targetnya tak sesuai harapan, ditunda sampai sekarang belum mulai lagi,” papar dia.

Bas mengatakan ada puluhan tenant yang bergabung membuka lapak setiap akhir pekan. Kelompok yang mengelola itu sudah berbadan hukum.

Menurut dia, warga setempat masih tahap persiapan untuk pembentukan komunitas yang nanti mengelola kawasan setelah rampung Penataan Koridor Pasar Gede Ketandan. Event rutin masih dalam pembicaraan karena tidak mudah mengurus event, butuh waktu untuk bisa eksis.

“Kalau saya dari Pokdarwis yang mengelola event Grebeg Sudiro, ada penataan jadi pas gitu. Penataan dari sisi keindahan menjadi lebih bagus, ada ornamen yang melambangkan tempat itu,” ujar dia.

Adapun penataan Koridor Pasar Gede Ketandan sudah mencapai sekitar 60% dengan tahapan pembangunan berupa pengecoran lantai trotoar, pemasangan granit, dan pemasangan ornamen kanopi.

Trotoar itu dibangun di sepanjang Jl RE Martadinata sisi selatan dan Jl Kapten Mulyadi sisi timur sepanjang sekitar 330 meter. Namun, Kanopi dipasang di sepanjang Jl RE Martadinata.

Kanopi tidak dibangun di depan Klenteng Tien Kok Sie supaya kanopi tidak menutupi bangunan cagar budaya tersebut. Kanopi berkelir merah menyesuaikan kelenteng dan warna hijau.

Bagian langit-langit kanopi terdapat ornamen batik khas Tionghoa. Hal ini berbeda dengan kanopi di Koridor Gatot Subroto yang memakai ornamen batik Kawung dengan anyaman rotan warna cokelat.

Koridor Gatot Subroto mengambil konsep Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Keraton Solo). Ada sejumlah lampu dengan warna biru muda khas Keraton Solo. Sedangkan koridor Ngarsapura hanya penataan jalur pejalan kaki tanpa kanopi. Koridor Ngarsapura mengambil konsep Pura Mangkunegaran.

Pagu anggaran Penataan Koridor Pasar Gede Ketandan Rp3.562.379.000. Pekerjaan ditargetkan rampung pertengahan November 2023. Kepala Dinas DPUPR Kota Solo Nur Basuki menyatakan koridor mengatakan penataan Koridor Pasar Gede Ketandan untuk menghidupkan potensi yang sudah ada di kawasan tersebut.

“Kami menyediakan fasilitas dan warga boleh memanfaatkan Koridor Pasar Gede Ketandan seperti koridor Gatot Subroto dan Ngarsapura. Koridor untuk pejalan kaki, setelah event harus bersih kembali,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya