SOLOPOS.COM - Wakil Koordinator Relawan Rumah Besar Prabowo 08, Haris Rusli Moti (kanan), dan Koordinator Nasional Relawan Bolone Mase, Kuat Hermawan Santoso, saat diwawancara wartawan di sela-sela bedah buku Prabowo Subianto Sang Pemersatu Bangsa digelar di Kulonuwun Kopi Ngarsopuro, Solo, Jumat (20/10/2023) sore. (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO–Koordinator Nasional Relawan Bolone Mase, Kuat Hermawan Santoso, menampik tudingan pihaknya dibantu anggota Polri dalam pemasangan spanduk Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, di sejumlah lokasi.

Menurut dia, pemasangan spanduk-spanduk itu murni dilakukan para sukarelawan Bolone Mase. Pernyataan tersebut dia sampaikan saat diwawancara wartawan seusai Pertemuan Aktivis 98 Jogja Solo Semarang di Kulonuwun Kopi Ngarsopuro, Solo, Senin (13/11/2023).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Enggak, itu [spanduk dan baliho] dari relawan, dari aparat mana? Itu dari kami. Tidak ada melibatkan aparat,” tandas dia. Ihwal spanduk dan baliho itu menurut Kuat dibuat sekira dua bulan lalu. Selanjutnya spanduk dan baliho itu dipasang di 60 lokasi yang berbeda.

Pemasangan itu baik dengan sistem berbayar dan tidak. Ihwal lokasi pemasangannya ada yang di perkotaan maupun desa-desa.

“Ya kalau beberapa spanduk dan baliho yang kami bikin lebih dua bulan lalu di 60 lokasi, baik yang berbayar dan di kampung,” urai dia.

Kuat mengatakan sejumlah relawan juga memasang spanduk ucapan terima kasih ke Gibran terkait gelaran Piala Dunia U-17 di Solo. Namun saking semangatnya para relawan, ada beberapa spanduk menyalahi ketentuan pemasangan.

Alhasil spanduk-spanduk itu diturunkan atau dilepas oleh Satpol Pamong Praja (PP) Solo. “Yang di Solo teman-teman kemarin pasang yang bola itu. Karena saking semangatnya teman-teman sampai kadang masangnya di tempat-tempat yang tidak dibolehkan atau fasilitas umum,” kata dia.

Kuat menyatakan sedari awal sudah meminta para relawan tidak memasang spanduk dan baliho di sembarang tempat. “Kami tidak ingin sebenarnya teman-teman pasang di area terlarang. Dua hari lalu baliho-baliho itu dicabut Satpol PP. Alasannya karena ada di kawasan yang tak boleh dipasangi spanduk,” urai dia.

Ihwal pemasangan spanduk di banyak daerah yang menurut Gibran sampai membuat Kuat tak tidur, dia mengaku sudah biasa kurang tidur.

“Tidak tidur ya karena di beberapa tempat yang berbayar lampunya seharusnya hidup, ini mati. Sehingga harus dikomunikasikan dengan advertising-nya,” papar Kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya