SOLOPOS.COM - Petugas pemadam kebakaran menyemprotkan air ke bagian depan rumah warga yang terbakar di Dusun Sidosari, Desa Krajan, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Jumat (1/10/2021). (Istimewa/Damkar Sukoharjo)
Solopos.com, SUKOHARJO — Rumah milik Suprapti Dwi Sarsono, warga Dusun Sidosari, Desa Krajan, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, ludes terbakar, Jumat (1/10/2021) sekitar pukul 10.00 WIB. Penyebab kebakaran diduga dari hubungan pendek arus listrik atau korsleting.
Informasi yang dihimpun Solopos.com, Jumat, beberapa unit mobil pemadam kebakaran (damkar) dikerahkan untuk memadamkan kobaran api di lokasi kejadian. Mobil damkar harus melewati jalan perkampungan dan rumah penduduk. Saat kejadian, kobaran api telah menghanguskan sebagian bangunan rumah.
Baca Juga: Waduh! Banyak Perusahaan Sukoharjo Belum Sadar Proteksi Kebakaran
Petugas damkar langsung menyemprotkan air untuk memadamkan api yang melalap bangunan rumah. Peristiwa itu menarik perhatian masyakarat setempat yang berkumpul di sekitar lokasi kejadian.
“Sekarang kobaran api sudah padam. Hanya satu rumah yang dilalap api. Ada dua unit mobil damkar dan satu unit mobil supply air yang dikerahkan untuk memadamkan api,” kata Kepala Bidang (Kabid) Damkar Satpol PP Sukoharjo, Margono, Jumat.
Baca Juga: 7 Hajatan Dibubarkan Satpol PP Sukoharjo, Apa Saja Pelanggarannya?
Margono menyebut warga setempat kaget saat melihat asap hitam membumbung tinggi dari rumah warga Gatak, Sukoharjo, yang terbakar tersebut. Mereka langsung menuju lokasi kejadian dan mendobrak pintu rumah.
Sumber api diketahui berasal sofa di ruang tamu. Saat kejadian, kondisi rumah dalam keadaan kosong. Pemilik rumah tengah pergi ke rumah sakit untuk berobat.
Baca Juga: Siap-Siap! 7 Kecamatan di Sukoharjo Ini Rawan Banjir saat Penghujan
“Di sofa terdapat charger HP yang masih tertancap di stopkontak ruang tamu. Yang pertama terbakar sofa ruang tamu. Mungkin pemilik rumah lupa mencabut charger HP di stopkontak. Kemudian kobaran api menjalar membakar perabotan rumah tangga dan bangunan rumah,” katanya.
Kerugian material akibat kebaran itu ditaksir kurang lebih Rp50 juta