SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Pengajuan anggaran melalui penyusunan Kebijakan Umum APBD dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) 2014 guna program kota kembar atau sister city dengan sejumlah kota di beberapa negara tak sepakati oleh Badan Anggaran (Banggar). Alhasil, rencana anggaran senilai Rp300 juta dicoret.

Dana tersebut rencananya dilakukan untuk kegiatan penjajakan kerja sama berupa kunjungan ke Shanghai, China dan Perth, Australia sebagai kota tujuan program sister city.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Anggota Badan Anggaran (Banggar), Abdullah A.A., menuturkan pencoretan tersebut lantaran program tak memberikan manfaat bagi Kota Bengawan.

“Solo mau disamakan dengan Shanghai dan Perth. Ini jelas tidak imbang. Untuk perdagangan ke kedua negara itu juga tidak menguntungkan. Karena perencanaan yang tidak jelas, ya kemarin dicoret saja,” katanya saat ditemui di DPRD Solo, Jumat (18/10/2013).

Pihaknya menilai alokasi anggaran guna penjajakan sister city tersebut hanya menghambur-hamburkan uang negara.

“Jangan sampai ini hanya digunakan untuk jalan-jalan saja tanpa ada hasil,” ungkap dia.

Abdullah mencontohkan penjajakan sister city dengan Montana, Bulgaria yang digulirkan 2008 silam tak membuahkan hasil.

“Sister city yang dulu dengan tujuan membuka pasar di Eropa Timur yang digagas oleh mantan Wali Kota, Joko Widodo, juga tidak ada tindak lanjut. Hasilnya hanya buang-buang anggaran,” urai dia.

jika berniat membuka pasar di luar negeri, Abdullah menyarankan pemkot tak perlu memaksakan dengan program sister city.

Hal ini bisa dilakukan dengan mengikuti pameran perdagangan atau pameran biro pariwisata yang memiliki dampak ekonomi lebih besar.

Terkait rencana sister city, pihaknya mengusulkan kerja sama tersebut sebaiknya dijalin dengan kota-kota yang ada di dalam negeri seperti Jogja dan Denpasar.

Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua Banggar, Supriyanto. Pihaknya juga meminta sister city dilakukan dengan Jogja.

“Dana Rp300 juta itu diajukan hanya untuk penjajakan saja. Padahal, kerja sama dengan Montana itu tak membuahkan hasil sama sekali. Ya lebih baik sister city itu dengan Jogja,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya