Soloraya
Senin, 29 Juli 2013 - 15:58 WIB

KOTA LAYAK ANAK : Boyolali Raih Predikat Tingkat Pratama

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BOYOLALI — Kabupaten Boyolali meraih predikat sebagai Kota Layak Anak (KLA) tingkat pratama dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Hal itu disampaikan Bupati Boyolali, Seno Samodro, saat menghadiri rapat koordinasi (rakor) persiapan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriyah di Ruang Garuda Setda Boyolali, Senin (29/7/2013). Penghargaan tersebut diserahkan langsung Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar, kepada Bupati di Jakarta, saat puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN), Selasa (23/7/2013).
Kabupaten Boyolali merupakan satu dari 55 kabupaten/kota di Indonesia yang berhasil meraih predikat KLA karena dalam pelayanan administrasi akta kelahiran, Kabupaten Boyolali berhasil memperoleh juara tingkat nasional. Hal itu ditunjang dengan terobosan dan inovasi yang dilakukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) dalam pelayanan tersebut.

Advertisement

“Dispendukcapil Boyolali  banyak menekankan terobosan, inovasi dan menekankan pelayanan prima,” ungkap Bupati.

Menurut Bupati, faktor-faktor itulah yang menjadikan Kabupaten Boyolali dapat memperoleh predikat KLA.

“Kami sebagai Bupati ora nyono-nyono [tidak menyangka] Boyolali mendapat penghargaan tingkat nasional Kota Layak Anak dan kami ucapkan terima kasih kepada Tim Gugus Tugas Kota Layak Anak Kabupaten Boyolali yang telah bekerja keras mewujudkan hal itu,” kata Bupati. Dengan predikat KLA, lanjut Bupati, kebutuhan akses bagi anak akan terus ditingkatkan sehingga predikat itu bisa tetap dipertahankan.

Advertisement

Sekretaris Daerah (Sekda) Boyolali, Sri Ardiningsih menambahkan diperolehnya Kabupaten Boyolali memperoleh predikat KLA tersebut berkat kerja keras dan komitmen Tim Gugus Tugas Kota Layak Anak Kabupaten Boyolali. Penilaian untuk KLA, disebutkan dia, meliputi 31 indikator, di antaranya ada fasiltas bagi anak berupa tempat atau sarana bermain, sekolah yang telah mendapat predikat Adiwiyata, taman bacaan masyarakat dan anak, puskesmas ramah anak, forum anak, pojok menyusui atau pojok air susu ibu (ASI), dan beberapa kriteria lainnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif