SOLOPOS.COM - Salah satu siswa TK Puntukrejo belajar siaran radio bersama penyiar Soloposfm, Putu Narendra, Selasa (17/3/2015)

Kota Layak Anak Solo, Radio Konata tinggal menunggu proses administrasi perizinan pendirian radio.

Solopos.com, SOLO–Dinas Pedhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo belum bisa memastikan tanggal peluncuran radio komunitas anak Surakarta (Konata).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kasi Pengembangan Komunikasi dan Informasi Dishubkominfo Solo, Isnan Wihartanto, mengatakan proses administrasi perizinan pendirian radio berbasis komunitas cukup memakan waktu lama. Menurut dia, proses pendirian Radio Konata baru menginjak proses pengajuan persyaratan berupa dokumen kepada Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

“Kami sudah menyerahkan dokumen, antara lain berupa akta pendirian, hasil studi kelayakan, serta tanda tangan 300 anggota Radio Konata kepada KPID Jateng. Setelah itu, kami hanya bisa menunggu panggilan dari KPID Jateng untuk melaksanakan EDP [evaluasi dengar pendapat] soal Radio Konata,” kata Isnan saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (8/3/2016).

Isnan memprediksi KPID Jateng baru akan memanggil Dishubkominfo Solo dan pengurus Radio Konata untuk melaksanakan EDP pada akhir Maret ini. Di sela-sela menunggu panggilan dari KPID Jateng, dia menjelaskan, Dishubkominfo Solo menggandeng pengurus Radio Konata mengadakan kegiatan off air. Isnan mengutarakan kegiatan off air yang bertujuan untuk melatih dan mengenalkan para anggota Radio Kota tersebut telah dilaksanakan rutin sebulan sekali.

“Selain akademisi dan komisioner, perwakilan dari Balmont [Balai Monitor Kelas II Semarang] juga ikut menjadi penguji dalam proses EDP. Setelah itu, baru akan disimpulkan apakah pemohon mendapat rekomendasi proses selanjutnya atau ditolak. Pihak pemohon biasanya masih harus memperbaiki dokumen setelah melaksanakan EDP itu,” jelas Isnan.

Apabila lolos dalam EDP, Isnan menerangkan, pihak pemohon akan maju ke tahap forum rapat bersama (FRB) antara KPI Jateng dan Pemerintah Pusat, yang salah satu hasilnya adalah mendapatkan frekuensi. Karena frekuensi radio di Kota Bengawan sudah terlalu penuh, menurut dia, Radio Konata yang bermarkas di Taman Cerdas Jebres tersebut tidak akan menggunakan gelombang frekuensi modulation (FM), melainkan amplitudi modulation (AM).

Ditanya soal program untuk Radio Konata, Isnan mengutarakan, sudah mulai dirancang. Menurut dia, program-progran tersebut tidak jauh dari tema pendidikan anak dan orang tua. Setelah mendapat izin, Isnan membocorkan, Radio Konata direncanakan on air selama dua jam sehari, yakni pada pukul 16.00 WIB sampai 18.00 WIB, kecuali pada hari Minggu akan beroperasi selama 11 jam mulai dari pukul 07.00 WIB hingga 18.00 WIB.

“Kami merancang program-program untuk Radio Konata yang dikemas dengan berbagai bentuk, seperti diskusi, live music, dongeng atau cerita anak, dan lain sebagainya. Program-progran itu intinya memang untuk mendidik anak sekaligus para orang tua. Melalui radio ini orang tua juga didorong untuk mengetahui cara yang terbaik untuk mendidik anak,” papar Isnan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya