Solopos.com, SOLO—Usulan pengadaan Ground Tank atau tangki air bawah tanah di Kota Solo mencuat saat acara Forum Perangkat Daerah Solo di Swiss-Belhotel Solo, Selasa (28/2/2023).
Keberadaan tangki air bawah tanah tersebut dinilai sangat penting untuk mendukung fungsi pemadam kebakaran di tengah kondisi banyaknya hidran tak berfungsi di Solo. Hal itu disampaikan sejumlah delegasi dari beberapa kecamatan di Solo yang ikut forum itu.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
Seperti delegasi dari Kecamatan Jebres, dan Kecamatan Serengan, Makrub dan Aryo. Mereka mengakui pentingnya keberadaan ground tank. Delegasi lainnya, Agus Trijono, meminta agar Dinas Damkar Solo memperhatikan pesoalan hidran untuk antisipasi kebakaran.
Pengecekan secara rutin sangat penting agar ketika terjadi musibah kebakaran, hidran bisa berfungsi dengan baik. Terlebih banyak kampung padat penduduk di Solo. “Tolong dilakukan pengecekan secara rutin. Langkah antisipasi kebakaran sangat penting di Solo,” ujar dia.
Kepala Dinas Damkar Solo, Sutarjo, mengakui keberadaan ground tank sudah dibutuhkan di Solo. Dia mencontohkan Jogja yang sudah tidak lagi menggunakan hidran, tapi ground tank. Ke depan pihaknya berencana untuk melakukan study banding ke wilayah Jogja.
“Keberadaan ground tank ini akan sangat membantu bila nanti Solo sudah punya unit damkar bertekanan tinggi atau high pressure. Sebenarnya tahun ini kami akan pengadaan unit itu. Tapi tidak jadi karena anggaran yang akan buat beli itu kena refocussing,” urai dia.
Kemudahan ground tank dengan unit damkar bertekanan tinggi terkait pemindahan airnya yang jauh lebih cepat. “Kalau pakai hidran lama sekali. Dengan ground tank bisa jauh lebih cepat. Tidak mungkin tersendat. Banyak sekali usulan pengadaan ground tank,” kata dia.
Namun, Sutarjo belum tahu berapa ground tank yang dibutuhkan Solo agar bisa mengkaver seluruh kawasan. Termasuk berapa biaya yang dibutuhkan untuk membangun ground tank. Sebab sejauh ini belum pernah disusun detail engineering design (DED) pembuatannya.
“Yang pasti sudah saatnya Solo berpikir untuk beralih ke ground tank. Sebab dari 108 hidran yang ada di Solo, yang berfungsi normal hanya 48 unit, yang berfungsi dengan debit air kecil delapan unit, 25 unit hilang karena tertutup dan sebagainya, sisanya rusak,” tutur dia.
Sementara Ketua Komisi III DPRD Solo, Y.F. Sukasno mengakui kekuatan Damkar Solo masih perlu ditingkatkan. Seperti dengan penambahan armada damkar berkapasitas 10.000 liter, dan pembuatan ground tank di sejumlah lokasi, dan pembuatan hidran kering.
“Solo semakin maju, sehingga aspek pengamanan termasuk dari ancaman kebakaran perlu ditingkatkan. Kalau perlu Mas Wali Kota bisa meminta bantuan mobil damkar dengan dilengkapi tangga yang tingginya sampai 30 meter dari pemerintah pusat,” kata dia.