Soloraya
Rabu, 4 Maret 2020 - 05:00 WIB

KP3 Klaten Lakukan Ini Untuk Cegah Peredaran Pupuk Palsu

Ponco Suseno  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang petani di Planggu, Trucuk, Klaten, menunjukkan pupuk phonska asli (kanan) dan pupuk phosnak palsu (kiri) di desa setempat, Rabu (26/2/2020). (Solopos/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN – Peredaran pupuk palsu yang merugikan ratusan petani Planggu, Trucuk, Klaten, membuat Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Klaten mengambil tindakan.

KP3 Klaten menggandeng Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) untuk mengawasi peredaran pupuk bersubsidi di Kabupaten Bersinar.

Advertisement

Keterlibatan prajurit TNI dan polisi ini diharapkan mampu mencegah beredarnya pupuk bersubsidi palsu seperti di Planggu, Trucuk, beberapa waktu lalu.

Koordinator KP3 Klaten, Bambang Sigit Sinugroho, saat ditemui Solopos.com di kompleks Setda Klaten, Senin (2/3/2020), mengungkapkan peredaran pupuk bersubsidi palsu jenis phonska di Planggu, Trucuk, tak terjadi lagi di waktu mendatang.

Advertisement

Koordinator KP3 Klaten, Bambang Sigit Sinugroho, saat ditemui Solopos.com di kompleks Setda Klaten, Senin (2/3/2020), mengungkapkan peredaran pupuk bersubsidi palsu jenis phonska di Planggu, Trucuk, tak terjadi lagi di waktu mendatang.

WNI Terinfeksi Corona, Ini Klarifikasi Klub di Kemang Jakarta Soal Dansa 14 Februari

KP3 Klaten sudah bertemu dengan distributor yang memastikan tak ada kelangkaan pupuk di Planggu. Para petani di Planggu hanya tak sabar untuk memperoleh pupuk.

Advertisement

Bambang mengatakan jumlah anggota KP3 sebelum masuknya Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan kades berkisar 30 orang. Jumlah itu terdiri dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemkab Klaten.

Satpol PP Wonogiri Merasa Bersalah Soal Pabrik Pupuk Palsu di Pracimantoro

“Di Klaten terdapat 401 desa/kelurahan. Nantinya, Babinsa, Bhabinkamtibas, dan kades di setiap desa itu akan dimasukkan ke KP3,” katanya.

Advertisement

Bambang mengatakan distribusi pupuk bersubsidi di Klaten telah sesuai perencanaan. Distribusi pupuk disesuaikan kebutuhan di masing-masing daerah.

“Pupuk bersubsidi ini jumlahnya memang terbatas. Jadi, harus diatur penggunaannya,” katanya.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Klaten, Wahyu Prasetyo, mengatakan distribusi pupuk bersubsidi di Klaten beberapa tahun terakhir berjalan lancar.

Advertisement

Ke depan, Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten mengagendakan mengumpulkan distributor dan kios pupuk lengkap (KPL) di Klaten.

Pakar: Orang Sehat Jangan Pakai, Masker Tingkatkan Risiko Infeksi Corona

Hal itu guna menyamakan persepsi terkait pencegahan distribusi pupuk bersubsidi palsu di Klaten.

“Pupuk bersubsidi palsu yang diungkap polisi itu pabrik/gudangnya ada di luar Klaten. Kalau di Klaten sebenarnya tak ada masalah,” katanya.

Sebagaimana diberitakan, ratusan petani di Planggu, Klaten, membeli pupuk palsu dari seorang penjual asal Gunung Kidul, DIY, awal Januari 2020 lalu.

Dari temuan ini, Polda Jateng menggerebek tujuh pabrik pupuk palsu di Wonogiri dan Gunung Kidul. Polisi menangkap sejumlah orang termasuk penjual pupuk palsu yang menawarkan kepada petani Planggu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif