Soloraya
Rabu, 9 Mei 2018 - 22:05 WIB

KPA Solo Usulkan Tes HIV Jadi Syarat Menikah, Setuju?

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong> &mdash; Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Kota Solo berencana mengusulkan tes HIV bagi <a title="Kecelakaan Sragen: Motor Vs Truk di Tanon, Paman dan Keponakan Meninggal" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180509/491/915330/kecelakaan-sragen-motor-vs-truk-di-tanon-paman-dan-keponakan-meninggal">pasangan calon</a> pengantin&nbsp;sebagai persyaratan menikah. Selain untuk mencapai <em>zero</em> HIV baru, gagasan itu sekaligus sebagai upaya mewujudkan <em>zero</em> kematian AIDS, serta tidak ada diskriminasi karena AIDS.</p><p>Gagasan tersebut disampaikan Pengurus KPA Solo Tommy Prawoto di sela kegiatan Fasilitasi Bidang Kesehatan Terkait Penyakit Tuberkulosis (TB) dan HIV/AIDS Bagi Calon Pengantin dan Keluarga Muda di Bale Tawangarum Kompleks Balai Kota Solo, Selasa (8/5/2018).</p><p>&ldquo;Kami menargetkan Kota Solo bisa terbebas dari penularan HIV/AIDS di 2020 mendatang. Untuk itu kami dorong masyarakat untuk melakukan tes HIV,&rdquo; kata dia.</p><p>Tes HIV didorong dilakukan bagi pasangan calon pengantin yang <a title="Perguruan Silat Solo Dukung Pilkada Damai" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180509/489/914799/perguruan-silat-solo-dukung-pilkada-damai">akan menikah. </a>Gagasan ini akan disampaikan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, harapannya bisa menjadi kebijakan salah satu persyaratan bagi calon pengantin yang akan menikah.</p><p>Targetnya calon pasangan bisa mengetahui statusnya dan dapat menghasilkan keturunan yang sehat.</p><p>&ldquo;Kalaupun kedapatan positif, tetap akan mendapatkan pendampingan dari dokter, jadi tidak masalah," kata dia.</p><p>Hingga saat ini, kasus HIV/AIDS dari tahun ke tahun terus meningkat. Selama tiga bulan terakhir, KPA mencatat angka HIV/AIDS baru ditemukan 79 kasus. Artinya dalam satu hari ada kasus temuan HIV/AIDS baru di Kota Bengawan, meskipun belum diidentifikasi lebih lanjut apakah mereka warga Solo atau bukan.</p><p>&ldquo;Yang jelas untuk mengantispasi sebaran HIV/AIDS salah satunya harus jalani tes. Dan sosialisasi bagi pasangan calon pengantin dan keluarga muda salah satu upaya untuk menekan penyebaran HIV/AIDS,&rdquo; katanya.</p><p>Dia mengatakan masih banyak masyarakat yang belum memahami betul bagaimana penularan virus berbahaya itu. HIV/AIDS bisa tertular dari orang tua saat anak itu dalam kandungan, bisa dari pasangan yang tidak setia, atau dari transfusi darah.</p><p>Kegiatan ini diadakan dalam sarana meningkatkan kesejahteraan keluarga, sehingga tercipta masyarakat yang waras. Tak hanya itu, dirinya juga mengajak masyarakat untuk menjaga orang-orang di lingkungan sekitarnya agar tidak terjangkit HIV/AIDS. Hal itu bisa dimulai dari keluarga, saudara hingga tetangga.</p><p>"Disini kita juga ingin menunjukkan kepedulian, bahwa tidak semua penderita (HIV/AIDS) adalah pelaku. Kita harus <a title="Setelah Europe, Bupati Boyolali Ancang-Ancang Datangkan Scorpions" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180509/492/915145/setelah-europe-bupati-boyolali-ancang-ancang-datangkan-scorpions">bahu membahu</a> dalam menghadapi TB dan HIV/AIDS," katanya.</p><p>Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Agus Santoso mengatakan selain HIV/AIDS, pasangan calon pengantin dan keluarga muda juga harus mewaspadai penyebaran penyakit TB. TB adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman TB yaitu Mycobacterium tuberculosis. TB tidak hanya menyerang paru-paru, namun juga dapat menyerang organ tubuh lainnya seperti selaput otak.</p><p>&ldquo;Pengendalian penyakit TB dan HIV/AIDS menjadi program prioritas Wali Kota. Jadi kami intensif menyosialisasikannya,&rdquo; katanya.&nbsp;</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif