Soloraya
Selasa, 10 Januari 2023 - 13:35 WIB

KPAI Minta Jangan Buru-Buru Larang Anak Main Lato-Lato, Ini Alasannya

Indah Septiyaning Wardani  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sub Komisi Pengaduan KPAI, Dian Sasmita. (istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR — Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) merespons fenomena demam lato-lato yang kini menjangkit banyak anak-anak di berbagai wilayah, tak terkecuali di Sragen. Bahkan permainan ini pun disukai kalangan dewas.

Sub Komisi Pengaduan KPAI, Dian Sasmita, menilai maraknya anak-anak memainkan lato-lato di semua tempat tak sepenuhnya salah anak. Setiap aktivitas anak, orang tua atau pengasuh wajib tahu dan membersamai mereka untuk menjelaskan bahaya dan risikonya.

Advertisement

“Harus mengarahkan anak ke arah yang positif. Semua permainan yang membuat anak senang, mereka pasti akan memainkan dengan serius dan senang. Seperti halnya game online,” katanya kepada Solopos.com, Selasa (10/1/2023).

Menurutnya orang tua berperan penting dalam mengawasi anak-anak. Mereka tak boleh abai. Kenalkan anak dengan etika bermain agar anak paham bahwa tidak semua tempat dapat dijadikan ruang bermain.

Bermain lato-lato dengan anak dapat membangun kelekatan antara anak dan orangtua. Lima belas menit bermain dengan anak akan membuat mereka menjadi lebih gembira. Anak merasakan kehadiran orang tuanya secara utuh.

Advertisement

“Pemerintah, seperti sekolah atau dinas kebudayaan atau pariwisata, dapat mewadahi kreativitas anak dengan lato-lato,” tuturnya.

Dia mencontohkan bisa dengan menggelar berbagai lomba tentang mainan lato-lato. Seperti menggambar di lato-lato atau bikin instalasi atau mural tema lato-lato. Artinya, pemerintah perlu menyadari bahwa setiap anak membutuhkan dan memiliki hak untuk bermain. Namun yang menjadi pertanyaannya, apakah pemerintah setempat sudah memfasilitasi ruang bermain ramah anak?

“Jadi jangan terburu-buru melarang anak bermain. Temani anak bermain. Karena fase tumbuh kembang anak akan optimal jika mereka dapat bermain dengan gembira dan aman,” katanya.

Advertisement

Lebih lanjut dia mengatakan permainan lato-lato sebenarnya sudah sejak lama ada di Indonesia. Namun belakangan kembali marak dimainkan berbagai kalangan. Menurutnya tak hanya bermain lato-lato, bermain kelereng, dan layangan juga sama sama membutuhkan skill khusus. Latihan yang berulang-ulang akan membuat mereka terampil.

“Selama latihan, jika ada goresan atau kapalan bahasa Jawanya, itu wajar,” kata dia.

Dia sangat menghargai keterampilan memainkan lato-lato. Secara pribadi, lanjut dia, untuk memainkan lato-lato pun tak langsung bisa. Butuh koordinasi gerak tangan yang stabil dan konsentrasi. Permainan lato-lato ini tak sesederhana suaranya.

Advertisement
Kata Kunci : KPAI Demam Lato Lato
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif