SOLOPOS.COM - Dua pekerja mengangkati boks berisi ratusan ribu lembar surat suarat DPD dan pilpres dari truk tronton ke Gudang KPU di Krapyak, Sragen Wetan, Sragen, Minggu (7/1/2024). (Istimewa/Prihantoro P.N.)

Solopos.com, SRAGEN—Sebanyak 300 orang tenaga borongan dikerahkan untuk pelipatan dan penyortiran surat suara untuk persiapan Pemilu 2024 di Gedung IPHI Krapyak dan Gedung Anka Krapyak Sragen mulai Senin (8/1/2024).

Dalam sehari mereka ditargetkan bisa merampungkan 5.000 lembar surat suara. Mereka akan bekerja salam 10 hari untuk pelipatan dan sortir lima jenis surat suara.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kelima jenis surat suara itu terdiri atas surat suara DPR, DPRD provinsi, DPRD kabupaten, DPD, dan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres).

Dari kelima jenis surat suara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sragen tinggal menunggu surat suara DPRD kabupaten yang dijadwalkan pengiriman pada 12 Januari 2024 mendatang.

Ketua KPU Sragen Prihantoro P.N. saat ditemui Solopos.com di kantornya, Minggu (7/1/2024), mengungkapkan surat suara untuk DPD dan capres-cawapres sudah datang pada Minggu pagi, masing-masing sebanyak 777.161 lembar.

Untuk surat-surat lainnya yang sudah ada di gudang KPU, ujar dia, surat suara DPRD provinsi dan DPR RI yang jumlahnya sama. Dia mengatakan KPU tinggal menunggu surat suara DPRD kabupaten yang akan dikirim pada Jumat (12/1/2024) besok.

Dia mengatakan semua surat suara itu nanti dilakukan pelipatan dan penyortiran mulai Senin (8/1/2024). Sebelumnya KPU sudah membuka lowongan kebutuhan tenaga borongan untuk pelipatan dan penyortiran tersebut.

Hingga sekarang, Prihantoro menyebut tenaga borongan yang mendaftar sebanyak 365 orang. “Kami mulai mempekerjakan tenaga borangan sebanyak 300 orang untuk pelipatan dan penyortiran surat suara mulai Senin besok. Sisa tenaga borongan itu sifatnya sebagai tenaga cadangan,” jelas dia.

Dia menerangkan 300 orang pekerja itu dibagi dalam 60 kelompok dengan anggota per kelompok sebanyak lima orang. Dia mengatakan nah setiap kelompok itu ditarget bisa selesai 5.000 lembar dalam satu hari. Dia menjelaskan kalau 5.000 lembar maka sehari selesai 10 boks surat suara karena setiap boks berisi 500 lembar.

Target ini, jelas dia, untuk pelipatan dan penyortiran surat suara DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten. Sedangkan untuk pelipatan dan penyortiran surat suara DPD dan pilpres, ujar dia, sehari bisa 100 boks karena per boks berisi 50 lembar. Berarti dalam sehari diharapkan bisa selesai 300.000 lembar.

“Pada hari pertama itu nanti dilihat progresnya. Dalam sehari bisa mencapai target atau tidak. Kalau tidak mencapai target maka akan ditambah tenaga borongan dari sisa cadangan yang ada. Mereka nanti bekerja di Gedung IPHI dan Gedung Anka yang terletak di sebelah selatannya sehingga dekat,” ujar Prihantoro.

Dia menjelaskan para pekerja borongan itu diambilkan dari warga sekitar IPHI dan Anka atau seputar KPU agar dekat dengan lokasi sortir dan pelipatan. Dia mengatakan mereka bekerja dengan sistem borongan mulai pukul 07.30 WIB sampai pukul 16.00 WIB.

Upah borongannya untuk surat suara DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten, sebut dia, senilai Rp260 per lembar karena ukuran besar. “Sedangkan untuk upah sortir dan pelipahan surat suara pilpres dan DPD senilai Rp190 per lembar karena surat suaranya kecil dan mudah pelipatannya,” kata dia.

Dia berharap setiap pekerja borongan itu dalam sehari bisa mendapatkan upah Rp100.000 per orang. Agar mereka bisa mendapatkan upah Rp100.000 per hari, ujar dia, maka mereka harus menyelesaikan pelipatan dan penyortiran surat suara sebanyak 384 lembar per orang. Upah mereka akan diberikan setelah selesai pekerjaan.

“Pada hari pertama mereka akan diberi pengarahan tentang teknik pelipatannya dan jenis surat suara apa saja yang tergolong rusak. Mereka bekerja mulai pukul 07.30 WIB-16.00 WIB dan istirahat siang selama satu jam, pukul 12.00 WIB-13.00 WIB. Dari ratusan pekerja borongan itu ada 12 orang yang penyandang disabilitas,” ujar dia.

Sementara untuk perakitan kotak suara, jelas dia, ditargetkan selesai pada pekan ini. Dia mengatakan perakitan kotak suara sudah dilakukan sejak Kamis (4/1/2024) lalu dan hingga Minggu ini sebanyak 17.070 kotak suara selesai dirakit dan ditumpuk di gudang.

“Ada 35 tenaga borongan juga untuk perakitan kotak suara. Upah borongannya Rp1.300 per kotak dengan target per hari 4.500-5.000 kotak suara,” kata Prihantoro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya