SOLOPOS.COM - Dari kanan Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Sukoharjo, Isyadi; Divisi Teknis dan Penyelenggaraan, Bambang Muryanto, Ketua KPU Sukoharjo, Syakbani Eko Raharjo; Divisi sosialisasi, pindidikan pemilih, partisipasi masyarakat, dan sumber daya manusia (SDM) KPU Sukoharjo, Murwedhy Tanomo; dan Divisi Perencanaan Data dan Informasi, Arief Wicaksono ketika jumpa pers di Kantor KPU Sukoharjo, Senin (4/12/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SUKOHARJO — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sukoharjo optimis tingkat partisipasi masyarakat pada Pemilu 2024 bisa mencapai 85%. Capaian tersebut diproyeksikan melampaui tingkat partisipasi pada Pemilu 2019 yang sudah tinggi yakni 82,25%. 

Anggota KPU Sukoharjo dari Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia (SDM), Murwedhy Tanomo, mengatakan sebenarnya KPU pusat menargetkan KPU Sukoharjo bisa mendorong paritisipasi masyarakat hingga 81%. 

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Kami akan mengusahakan 85% [tingkat partisipasi masyarakat]. Meskipun ini suatu yang agak mustahil, KPU Sukoharjo suka melawan kemustahilan,” kata dia dalam jumpa pers di kantor KPU Sukoharjo, Senin (4/12/2023).

Guna mencapai angka tersebut, KPU Sukoharjo membutuhkan dukungan dari seluruh pihak baik pemerintah desa sampai pemerintah daerah, terutama untuk menyosialisasikan kepada masyarakat. Selain itu, KPU juga berupata memperkuat dan menyinkronisasi data pemilih di Sukoharjo. Dengan begitu data pemilih bisa akurat.

“Terkait dengan pemilihyang masih ada di perantauan tentunya kami akan berkomunikasi dengan stakeholder terkait, seperti pemerintah desa, pemerintah kecamatan, sampai pemerintah kabupaten,” kata Murwedhy.

Pihaknya memastikan komunikasi dengan stakeholder berjalan baik untuk memfasilitasi warga di perantauan agar bisa menggunakan hak pilihnya. Diakuinya, masih ada sejumlah kendala yang bisa menekan tingkat partisipasi pemilih. Salah satunya adalah jarak tempat pemungutan suara (TPS) dengan rumah pemilih yang cukup jauh.

Persoalan ini dihadapi di Desa Kerjo, Kecamatan Bulu. “Memang di sana perjalanan ke TPS itu harus melingkar, tapi itu nanti difasilitasi pemerintah desa terkait mobilisasi masyarakat untuk ke TPS,” sambung Murwedhy.

Annggota KPU dari Divisi Hukum dan Pengawasan, Isyadi, mengaku terus berkoordinasi dengan Bawaslu terkait potensi pelanggaran. Namun sejauh ini belum ada konflik berarti. “Kami juga sering berkoordinasi dengan Bawaslu mengenai potensi-potensi permasalahan dan sengketa. Jadi sampai hari ini masih kondusif, masih aman,” kata dia.

KPU Sukoharjo berharap Pemilu pada 14 Februari 2024 mendatang bisa berjalan aman dan tertib.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya