Soloraya
Rabu, 15 Februari 2023 - 09:04 WIB

KPU Wonogiri Bertekad Bersihkan Data Orang Meninggal Jadi Pemilih di Pemilu

Muhammad Diky Praditia  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pemilu (Dok/JIBI)

Solopos.com, WONOGIRIKomisi Pemilihan Umum (KPU) Wonogiri berupaya keras mencapai target 77% partisipasi pemilih pada Pemilu Legislatif 2024. Kaum perantau atau boro bakal mendapat perhatian khusus selain tetap memutakhirkan data pemilih. 

Ketua KPU Wonogiri, Toto Sihsetyo Adi, mengatakan KPU Wonogiri berkomitmen menargetkan partisipasi Pemilu 2023 sebanyak 77%. Target itu sangat mungkin dicapai jika pemutakhiran dan penyusunan data pemilih dikerjakan secara tepat dan valid. 

Advertisement

Salah satu faktor angka partisipasi rendah pada pemilu karena masih banyak data penduduk yang masih masuk dalam data pemilih padahal mereka sudah meninggal dunia. Kejadian itu sering terjadi berulang setiap penyelenggaraan pemilu.

Pendataan warga yang sudah meninggal namun belum memiliki akta kematian akan menjadi prioritas.

Advertisement

Pendataan warga yang sudah meninggal namun belum memiliki akta kematian akan menjadi prioritas.

KPU Wonogiri bakal benar-benar memanfaatkan tahapan pencocokan dan penelitian (coklit) daftar pemilih agar data pemilih dapat presisi dan valid. Tahapan Coklit berjalan mulai Minggu (12/2/2023)-Selasa (14/3/2023).

“Masalahnya, kadang keluarga tidak menerbitkan akta kematian atau tidak melaporkan anggota keluarga yang meninggal itu kepada pihak terkait. Nah mereka yang sudah meninggal akan kami bersihkan [eliminasi] dari daftar pemilih. Itu yang jadi prioritas kami. Kalau tidak dibersihkan akan jadi beban, angka partisipasinya jelas akan rendah,” kata Toto kepada Solopos.com, Rabu (15/2/2023).

Advertisement

Pada sisi lain, KPU Wonogiri juga memiliki pekerjaan rumah yang berat karena harus mendorong kaum boro atau perantauan Wonogiri untuk turut berpartisipasi dalam Pemilu 2024. Jumlah kaum boro Wonogiri diperkirakan sebesar  20%-30% dari total jumlah penduduk sebanyak 1,071 juta.

KPU Wonogiri bakal bekerja sama dengan berbagai perusahaan otobus yang biasa ditumpangi perantau dengan menampilkan video sosialisasi di setiap perjalanan. Lembaga independen itu juga akan berkoordinasi dengan paguyuban atau organisasi-organisasi perantau agar turut menyebarluaskan informasi tentang Pemilu 2024.

“Rencananya, kami akan mengumpulkan para perantau yang ada di Jakarta dan sekitarnya di Taman Mini Indonesia Indah untuk sosialisasi Pemilu 2024. Tapi ini baru rencana, nanti kalau disetujui baru kami realisasikan,” ujar dia.

Advertisement

Dia menambahkan, KPU RI juga akan turut gencar mengampanyekan Pemilu 2024. Salah satu upaya kampanye itu dengan mengadakan kirab Pemilu 2024 yang berkeliling di beberapa wilayah di Indoensia.

“Wonogiri akan menjadi salah satu wilayah yang akan disinggahi kirab tersebut. Kirab itu diperkirakan sampai di sini pada Oktober 2022. Tidak semua kabupaten/kota di Indonesia disinggahi,” kata Toto.

Sementara itu, Divisi Penyelesaian Sengketa Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Wonogiri, Joko Wuryanto, menyampaikan sejauh ini belum ada temuan pelanggaran dalam pelaksanaan tahapan penyelenggaraan Pemilu 2024. Tetapi pada tahapan coklit yang sedang berlangsung ini cukup rawan terjadi pelanggaran administrasi.

Advertisement

“Pada pemilu sebelumnya, Bawaslu menemukan pelanggaran adimintrasi tahapan coklit, jadi ada salah satu petugas pantarlih yang tidak melakukan Coklit door to door, melainkan hanya berdasarkan asumsi. Pada saat itu, kami minta untuk dicoklit ulang dengan langsung mendatangi objek,” jelas Joko. 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif