Soloraya
Jumat, 4 Maret 2022 - 05:00 WIB

Kreatif Lur! Ibu-Ibu Selo Boyolali Olah Wortel Jadi Manisan

Nimatul Faizah  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota UPPKA Lestari Selo, Boyolali, menunjukkan manisan wortel yang mereka produksi. (Istimewa/Tim Liputan Diskominfo)

Solopos.com, BOYOLALI — Harga wortel yang rendah di tingkat petani membuat ibu-ibu Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) Lestari, Samiran, Selo, Boyolali, berkreasi untuk menaikkan nilai jual wortel.

Harga wortel yang hanya mencapai Rp1.000 hingga Rp1.300 per kg membuat mereka berkreasi mengolah wortel menjadi olahan manisan.

Advertisement

“Kelompok saya menginisiasi bagaimana wortel yang tidak laku ini kita olah menjadi nilai rupiah yang sangat mengangkat ekonomi keluarga salah satunya kita praktik buat manisan,” ungkap Ketua Kelompok UPPKA Lestari, Apti Wiyanik, dalam rilis yang diterima Solopos.com, Rabu (2/3/2022).

Baca Juga: Tak Hanya Cabai, Harga Daging Ayam di Boyolali Juga Naik Signifikan

Advertisement

Baca Juga: Tak Hanya Cabai, Harga Daging Ayam di Boyolali Juga Naik Signifikan

Apti Wiyanik menginformasikan mayoritas ibu-ibu di wilayahnya bekerja sebagai petani tumpang sari. Salah satu yang mereka tanam adalah tanaman wortel. Para ibu-ibu di Selo, Boyolali, itu juga ikut terdampak akibat harga wortel yang rendah.

Maka dari itu, ia mengatakan UPPKA Lestari ikut berinovasi untuk mengolah wortel agar meningkatkan nilai ekonomi wortel yang saat ini anjlok. Kelompok kreatif yang diketuai Apti tersebut mengolah wortel menjadi manisan dan dikemas dalam sebuah stoples dengan isi 125 gram per buah.

Advertisement

Baca Juga: Mulai Pedas! Harga Cabai di Boyolali Tembus Rp70.000/kg

Sepekan 3 Kali Produksi

Kemudian wortel yang sudah dikupas dicampur larutan garam dan didiamkan dalam larutan tersebut selama dua jam. Setelah selesai merendam, wortel dimasak dalam 1,5 liter air ditambah satu kilogram gula.

Setelah wortel dirasa matang, para ibu-ibu Selo, Boyolali, tersebut mengemas wortel yang telah dikupas ke dalam stoples. “Jadi kami sangat mudah menaruh produk kami untuk ditempatkan di kafe dan di tempat oleh-oleh khas Selo,” jelas Apti.

Advertisement

Baca Juga: Inilah Lodji Papak, Rumah Kuno Peninggalan Belanda di Juwangi Boyolali

Apti mengaku dalam sepekan ibu-ibu asal Selo yang tergabung dalam UPPKA Lestari tersebut mampu melakukan tiga kali produksi. Dalam sekali produksi, ibu-ibu tersebut memproduksi 20 stoples manisan wortel.

Tak hanya menjadi manisan, UPPKA Lestari Selo, Boyolali, juga mengolah wortel menjadi serbuk wortel untuk dapat dijadikan minuman seduh.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif