SOLOPOS.COM - Barista coffee shop berjalan, Akhlis, 25, saat meracik kopi di kompleks Alun-Alun Kidul Boyolali, Senin (21/11/2022). Ia memulai usahanya sejak dua bulan lalu dengan keuntungan bersih tiap hari Rp70.000 – Rp100.000 per hari. (Solopos/Ni’matul Faizah)
Solopos.com, BOYOLALI–Seorang pemuda asal Kragilan, Mojosongo, Boyolali, Akhlis Aulia Nur Firdaus, 25, membuat sebuah coffee shop berjalan dengan sepeda motor tua Honda Legenda Astrea. Dinamakan coffee shop berjalan karena lokasi kedai kopinya berubah-ubah tak hanya di satu lokasi.
Ia mulai berjualan kopi keliling dengan sepeda motornya sejak September 2022 hanya pada pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB – 12.00 WIB dengan nama Amorfati Kopi.
Akhlis menginformasikan kedai kopi berjalannya buka di sekitar Alun-Alun Kidul Boyolali, tepatnya di selatan area Samsat Boyolali.
Tak hanya di area Alun-Alun Kidul, Akhlis juga membuka lapaknya di Selo, dekat dengan SMPN 1 Selo, ketika hari Minggu.
Tak hanya di area Alun-Alun Kidul, Akhlis juga membuka lapaknya di Selo, dekat dengan SMPN 1 Selo, ketika hari Minggu.
Baca Juga: Rekomendasi Kuliner di Selo Boyolali: Jadah Bakar Keju hingga Kafe Kopi Estetik
Namun, waktu bukanya kadang tak menentu sehingga dirinya meminta para pelanggannya untuk mengakses Instagramnya @amorfatikopiboyolali.
Akhlis mengaku inspirasi ide bisnisnya tercetus saat melihat media sosial dari beberapa temannya yang ada di Jakarta yang juga membuat coffee shop berjalan.
Dirinya menjelaskan yang ia bawa bukanlah kopi sachetan, akan tetapi jenis kopi organik yaitu arabika dan housebland.
Ia menjelaskan kopi organiknya juga akan digiling di tempat sehingga pelanggan dapat melihat proses pembuatan kopinya.
Baca Juga: Kisah Temuan Peripih Emas 18 Karat di Situs Ringinlarik Musuk Boyolali
Walaupun menyediakan kopi organik, Akhlis menjamin harga kopinya bisa lebih murah daripada harga kopi di coffee shop lainnya.
“Ya pasti lebih murah, dari segi fasilitas saja beda. Ini kan seadanya, enggak ada fasilitas apa-apa. Namun, soal rasa dan kualitas saya jamin sama,” kata dia.
Harga beberapa minuman di kedai kopinya antara lain kopi susu Rp10.000 per gelas. Kemudian, harga kopi hitam Rp7.000 per gelas. Lalu, kopi V60 (V Sixty) Rp15.000 per gelas, cokelat Rp10.000 per gelas dah teh Rp4.000 per gelas.
Dalam sehari, Akhlis bisa menjual paling tidak 10 gelas – 15 gelas yang kebanyakan pelanggannya adalah pegawai kantor dan orang tua yang mengantarkan anaknya. Ia menjelaskan sekarang kopi telah menjadi budaya pagi bagi kebanyakan orang.
“Untuk keuntungan bersihnya bisa Rp70.000 – Rp100.000 per hari. Lumayanlah hanya empat jam jualan, daripada enggak ngapa-ngapain di rumah,” kata dia.
Sementara itu, salah satu pembeli di coffee shop berjalan Amorfati Kopi, Hangga Putra Hutama, mengaku telah beberapa kali datang untuk menikmati kopi racikan Akhlis.
Pria asal Doplang, Teras, Boyolali tersebut mengaku sering mampir ketika menunggu waktu jemputan anaknya yang bersekolah di SD swasta sekitar kompleks Alun-Alun Kidul.
“Kalau yang sudah sering menikmati kopi organik asli terus mencoba kopi sachetan begitu pasti ada yang kurang. Makanya saya sering langganan ke sini,” ujar dia.
Menu kopi yang sering ia pesan adalah V60 karena kenikmatan rasanya. Ia pun juga mengatakan harga V60 di coffee shop berjalan milik Akhlis lebih murah dibandingkan di kedai kopi lain yang biasanya di atas Rp20.000 per gelas.
“Selain itu, di sini saya bisa menikmati suasana Alun-Alun Kidul. Jadi, suasana di sini emang benar-benar enak,” ujar Hangga.