Soloraya
Jumat, 10 Juni 2022 - 23:15 WIB

Kreatif! Perajin Wayang Wonogiri Manfaatkan Limbah Jadi Aksesori

Muhammad Diky Praditia  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Perajin wayang asal Manyaran, Retno Lawiani, 42, menunjukkan wayang karakter Menteri Sandiaga Uno (kanan), Jumat (10/6/2022). Wayang karakter berukuran 30 cm dijual seharga Rp950.000. (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Perajin wayang di Kampung Wayang Desa Kepuhsari, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri mengolah limbah wayang menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis. Ia adalah Retno Lawiani, 42, perajin wayang perempuan sekaligus ketua kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Desa Kepuhsari.

Retno, panggilan akrabnya, mengolah limbah wayang kulit menjadi berbagai pernak-pernik seperti gantungan kunci, pembatas buku, kipas, hingga aksesori wanita yang memiliki unsur wayang. Retno membuat berbagai pernak-pernik tersebut secara tidak sengaja karena para konsumen meminta dibuatkan pernak-pernik dan aksesori wayang.

Advertisement

“Saya justru tidak menyangka kalau pernak-pernik semacam itu laku dijual. Padahal limbah wayang kulit. Tapi ternyata bisa dijual dan banyak peminatnya,” kata Retno saat ditemui Solopos.com di tempat kerjanya, Jumat (10/6/2022).

Menurut Retno pernak-pernik itu banyak diminati orang-orang kota. Ia menceritakan ketika ia memamerkan hasil karya di sebuah pameran di Jakarta dan kota besar lainnya, aksesori seperti anting berbentuk wayang banyak diserbu. Mereka menganggap itu hal yang unik sekaligus lucu.

Pada sebuah pameran yang diadakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wonogiri, produk-produk aksesori hasil karya Retno pun turut dipamerkan. Pada saat itu, Solopos.com berkesempatan membeli sebuah pembatas buku berbentuk wayang. Pembatas buku itu tergolong unik. Terbuat dari kulit sapi asli dengan pahatan dan pewarnaannya laiknya wayang pada umumnya.

Advertisement

Baca Juga: Inilah Keresahan Perajin Wayang Kulit Wonogiri saat Lihat Generasi Muda

“Kalau untuk pembatas buku saja dijual seharga Rp10.000. Kalau untuk anting-anting harganya berkisar Rp30.000 sampai 60.000 bergantung dengan ukurannya. Tapi kalau di Jakarta saya jual dua kali lipat, misalnya pembatas buku, saya jual menjadi Rp25.000. Di sana laku,” ujar dia.

Ketika Solopos.com menyambanginya, Retno memperlihatkan pernak-pernik dan aksesori itu. Pernak-pernik berukuran kecil itu ia wadahi di plastik kresek. Beberapa pernak-pernik itu masih tampak belum selesai dikerjakan. Menurutnya, barang berukuran kecil tersebut bisa digunakan untuk anting atau gantungan kunci.

Advertisement

“Tapi kami tidak sempat untuk mengerjakan semua ini. Pesanan lain seperti wayang karakter dan wayang kaca masih banyak. Sementara orangnya sangat terbatas,” imbuh dia.

Baca Juga: Pasang Surut Sentra Pembuatan Wayang Kulit di Kepuhsari Wonogiri

Retno kerap menerima pesanan wayang dengan berbagai media. Mulai dari media kulit, kanvas, kaca, hingga kain. Hasil karyanya sudah tersebar ke berbagai wilayah Indonesia. Bahkan beberapa pejabat pun banyak yang memesan wayang karakter dari dia. Salah duanya Gubernur Ganjar Pranowo dan Menteri Sandiaga Uno.

Perajin Wayang lain, Erwin Nurdiyanto, 37, menuturkan ia kerap membawa produk aksesori wayang hasil karya Retno ke pameran-pameran. Menurutnya, Retno memang banyak membuat karya-karya inovatif berbahan berunsur wayang. Terlebih saat masa pandemi Covid-19 dua tahun belakang ini.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif