Soloraya
Jumat, 18 Agustus 2023 - 09:11 WIB

Kreatif! Warga Jambeyan Sambirejo Sragen Uji Coba Kemas Biogas ke Tabung

Tri Rahayu  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang warga uji coba pengemasan biogas ke dalam tabung berukuran kecil di Dukuh Jambeyan, Desa Jambeyan, Sambirejo, Sragen, Kamis (17/8/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Warga Jembeyan, Sambirejo, Sragen, melakukan uji coba pengemasan biogas dalam tabung agar bisa digunakan untuk kebutuhan energi masyarakat lainnya.

Selama ini biogas di Jambeyan hanya digunakan untuk pribadi. Dengan pengemasan biogas diharapkan bisa dipasarkan dan menjadi sumber pendapatan baru bagi warga pemilik ternak. Dengan dikemas, harga gas menjadi lebih murah dan lebih aman daripada gas elpiji.

Advertisement

Ide kreatif itu muncul dari pemuda asal Sunggingan, Desa Jambeyan, Sambirejo, Sragen, Sugiyono, 44. Sugiyono memanfaatkan biogas yang masih aktif milik Sukadi, 60, yang tinggal di Dukuh Jambeyan RT 001/RW 001, Desa Jambeyan, Sambirejo.

Sukadi memiliki dua ekor sapi yang menghasilkan kotoran untuk bahan baku biogas. Biogas yang digunakan Sukadi merupakan satu paket dengan 15 biogas yang dikembangkan di wilayah Desa Jambeyan dan Desa Sukorejo pada 2015.

Advertisement

Sukadi memiliki dua ekor sapi yang menghasilkan kotoran untuk bahan baku biogas. Biogas yang digunakan Sukadi merupakan satu paket dengan 15 biogas yang dikembangkan di wilayah Desa Jambeyan dan Desa Sukorejo pada 2015.

“Ide kreatif ini muncul dari keinginan kami untuk mengintegrasikan antara peternakan, pertanian, dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kebetulan istri saya juga pelaku UMKM untuk produk makanan olahan keripik. Nah, peternakan menghasilkan kotoran dan kotoran itu ditampung, bisa menghasilkan biogas. Lalu biogas itu dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan untuk memasak bagi para pelaku UMKM yang selama ini menggunakan elpiji,” jelas Sugiyono saat ditemui wartawan, Kamis (17/8/2023).

Sugiyono menerangkan selama ini energi alternatif biogas itu hanya digunakan untuk rumah tangga pribadi karena menggunakan metode instalasi perpipaan dalam pemanfaatan biogas. Dia berpikir bagaimana pelaku UMKM yang tidak memiliki biogas juga bisa merasakan manfaat biogas secara mudah dan murah.

Advertisement

Dia ingin biogas ini bisa dikonsumasi orang lain tanpa menggunakan metode perpipaan tetapi dikemas dengan tabung. Awalnya ini, Sugiyono mengemas biogas dengan tabung gas yang biasa digunakan anak-anak pencinta alam saat camping di gunung.

Biogas itu ternyata bisa terisi dan dapat digunakan untuk menghidupkan kompor.

“Kalau dengan tabung kecil bisa maka pengemasan dengan tabung besar juga bisa. Saya masih mengembangkan lagi tetapi saya membutuhkan kompresor yang kuat,” katanya.

Advertisement

Dalam proses pengemasan itu, Sugiyono menggunakan peralatan seadanya, seperti kompresor yang digunakan dari bekas kompresor AC. Dalam pengemasan untuk tabung yang besar tinggal mencari kompresor yang besar pula. Peralatan lain yang dibutuhkan seperti konektor, alat pengukur tekanan gas, dan seterusnya.

“Di Jambeyan ini saya lihat ada lima lokasi tetapi saya baru uji coba di rumah Pak Sukadi. Untuk pemilik biogas lainnya belum diinventarisasi,” katanya.

Sukadi, 60, mengaku menggunakan biogas ini sejak 2015, setelah mendapatkan bantuan dari wilayah Desa Sukorejo. Dia mengatakan sejak 2015 sampai sekarang masih berjalan dan berfungsi dengan baik.

Advertisement

“Saat istri saya masih hidup, kami bisa usaha jualan kerupuk dengan menggoreng menggunakan biogas itu. Sekarang saya tinggal sendiri, kebutuhan gas tidak lagi beli. Saya mengandalkan biogas sudah cukup karena apinya juga besar dan biru. Jadi bisa hemat Rp20.000 per bulan,” jelasnya.

Dia menjelaskan awalnya dulu ada 15 biogas, yakni 12 lokasi di Sukorejo dan tiga lokasi di Jambeyan. Dari tiga lokasi di Jambeyan yang aktif, kata dia, tinggal milik saya.

“Pemanfaatan biogas ini mudah, tinggal mengisi septic tank dengan kotoran sapi setiap hari. Kalau awal-awal dulu setiap septic tank diisi teletong dulu. Cepat berhasil dulu. Ya sejak 2015 itu kami menggunakan biogas untuk memasak,” kata Sukadi.

Advertisement
Kata Kunci : Biogas Peternakan Tabung UMKM
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif