Solopos.com, SRAGEN — Salah satu produk kerajinan tangan asal Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Sragen, Jawa Tengah, yang cukup kondang adalah keset.
Melalui tangan para pedagang asal Sragen yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, keset bikinan warga Sepat itu pun terbawa ke seluruh pelosok negeri.
Berangkat dari potensi itu, Pemerintah Desa (Pemdes) Sepat mengajak para pengrajin untuk mengampanyekan protokol kesehatan yang meliputi 5M melalui produk keset.
Baca juga: Bakti Sosial, Solopos Salurkan Ribuan Kilogram Beras Ke Panti Asuhan, Ponpes, dan Korban Banjir
Baca juga: Bakti Sosial, Solopos Salurkan Ribuan Kilogram Beras Ke Panti Asuhan, Ponpes, dan Korban Banjir
Program 5M itu meliputi mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas di luar rumah.
Di permukaan keset bikinan warga Sepat itu tertera tulisan 5M. Ada pula tulisan jaga Jarak, cuci tangan, cegah corona dan lain-lain.
Mulyono tidak memungkiri sebagian besar masyarakat masih tak acuh terhadap protokol kesehatan. Bahkan, sebagian masyarakat malah tidak percaya dengan corona.
Baca juga: 10 Berita Terpopuler : Hajatan di Hotel Solo Baru Dikukut
Oleh sebab itu, Pemdes Sepat berupaya mengedukasi masyarakat dengan berbagai cara. Sosialisasi terkait protokol kesehatan yang meliputi 3M selama ini sudah kerap digelar di berbagai kegiatan kemasyarakatan.
Kampanye protokol kesehatan dengan media keset baru terpikirkan akhir-akhir ini melalui obrolan ringan di tengah malam.
“Tiap malam, kami itu biasa ngopi santai. Kadang dalam obrolan ringan itu muncul ide-ide segar untuk membangun kesadaran masyarakat. Ide membuat keset 5M itu juga muncul dalam obrolan santai sambil menyeruput kopi di tengah malam,” papar Mulyono.
Baca juga: 4 Zodiak Ini Bisa Santai Kala Kondisi Tegang
Mulyono tidak memungkiri produk keset bikinan warga Sepat sudah kondang di pelosok Tanah Air. Menurutnya, hampir di setiap kabupaten/kota di Indonesia, terdapat warga Sragen yang merantau sebagai pedagang di sana.
“Jadi ini [produk keset 5M] persembahan warga Sepat untuk warga di pelosok negeri. Dari Sabang sampai Merauke. Mudah-mudahan, keset ini turut berperan dalam membangun kesadaran warga terkait pentingnya menjaga protokol kesehatan,” papar Mulyono.