SOLOPOS.COM - Aparat kepolisian membekuk tersangka perampok, Budiono, di kebun tebu di Desa Dawung, Kecamatan Jenar, Sragen, Jumat (24/4/2015). (Abdul Jalil/JIBI/Solopos)

Kriminalitas Sragen terkait baku tembak antara polisi dengan perampok yang terjadi di Kecamatan Jenar.

Solopos.com, SRAGEN — Warga Dukuh Dawung, Desa Dawung, Kecamatan Jenar, Sragen, digegerkan dengan baku tembak antara kelompok perampok dan anggota Polres Sragen di kebun tebu di desa tersebut, Jumat (24/4/2015) sekitar pukul 14.00 WIB.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Ratusan warga pun berbondong-bondong menuju sumber tembakan yang terletak di sekitar 100 meter dari Mapolsek Jenar.

Informasi yang dihimpun di lapangan, sebanyak 200 aparat kepolisian yang bersenjata laras panjang diterjunkan untuk menangkap empat perampok itu. Penyisiran dilakukan di wilayah itu dalam tempo 12 jam.

Dua di antara empat perampok tersebut membawa senjata api jenis softgun dan FN. Empat orang itu, Mujiono, Budiono, Eko, dan Pandu menggunakan mobil Suzuki APV bernopol B-1643-EM.

Keempatnya mulai dikejar aparat Polres Sragen sekitar pukul 00.30 WIB di Jl Solo-Sragen, setelah itu tersangka mencoba kabur dan bersembunyi di Desa Dawung sekitar pukul 02.30 WIB.

Namun, saat mencoba kabur ternyata jalan yang diambil merupakan jalan buntu. Kemudian, keempatnya turun dari mobil dan melarikan diri ke kebun tebu.

Aparat kepolisian yang menyisir wilayah itu sejak pagi hari, dan pada pukul sekitar 12.00 WIB, kedua pelaku bernama Eko dan Pandu ditangkap petugas saat bersembunyi di rumah kosong di Desa Dawung.

Saat itu, ada warga yang melihat orang yang mencurigakan masuk di rumah kosong itu, kemudian aparat menggrebek rumah tersebut dan menangkap kedua tersangka.

Setelah Salat Jumat, sekitar pukul 13.00 WIB, aparat kembali menyisir wilayah kebun tebu lagi. Dalam tempo waktu sekitar 1 jam, kedua tersangka lainnya, Mujiono dan Budiono, ditangkap aparat di kebon tebu.

Saat penangkapan kedua tersangka ini, keduanya yang membawa senjata api sempat memberikan perlawanan kepada petugas. Sekitar 10 tembakan pun terdengar dengan keras saat mengikuti tim kepolisian yang melakukan penangkapan.

Kapolres Sragen, AKBP Dwi Tunggal Jaladri, mengatakan keempat tersangka melakukan perampokan sebuah truk di wilayah Yogyakarta. Kemudian kedua sopir truk yang menjadi korban dibuang ke wilayah Purworejo.

Setelah itu, korban ditemukan petugas Polres Purworejo, saat itu dari Polres Purworejo langsung menghubungi Polres Sragen karena tersangka kabur ke wilayah Sragen.

Seketika Polres Sragen langsung melakukan penutupan arus di sejumlah jalur sekitar pukul 00.30 WIB.

“Sebenarnya pelaku perampokan ini ada enam orang, tetapi dua orang yang akan melarikan diri ke wilayah Wonogiri berhasil ditangkap Polres Wonogiri. Dan empat orang tersangka yang mau kabur lewat Sragen juga kami tangkap,” terangnya saat diwawancarai wartawan.

Dia juga mengatakan petugas juga membawa mobil yang digunakan tersangka untuk kabur di jalan buntu di Desa Dawung. Mobil berwarna biru itu ditembak petugas sebanyak dua kali saat melarikan diri dari petugas.

Selain mobil itu yang jadi barang bukti, pihaknya juga mengamankan barang bukti lain berupa dua senapan pistol softgun dengan sisa peluruh empat buah dan pistol jenis FN dengan sisa peluru sebanyak tiga buah.

“Untuk truk yang dirampok tersangka sudah diamankan di Mapolres Purworejo,” jelasnya.

Lebih lanjut, modus yang dilakukan dalam melakukan aksinya, tersangka melakukan pengamatan terhadap korban, lalu membuntuti korban hingga ditempat yang sepi. Kemudian, di tempat sepi korban akan dihadang tersangka dan mata dan kedua matanya dilakban. Selanjutnya, korban akan dibuang di tempat yang sepi.

“Keempat tersangka ini memang sudah residivis dengan kasus yang sama. Mereka biasanya dijuluki dengan kelompok Lampung, karena mereka berasal dari Lampung,” kata dia.

Selanjutnya, pihaknya akan membawa empat tersangka ini ke Mapolres Purworejo. Karena, tempat kejadian perkara ada di wilayah hukum Purworejo. “Tidak ada tersangka yang tertembak dalam penangkapan ini,” imbuh dia.

Maryadi, warga Desa Dawung, mengatakan dirinya mendengar suara mobil di jalan depan rumahnya sekitar pukul 02.30 WIB. Pada waktu itu, dirinya tidak mencurigai mobil tersebut.

Namun, saat pagi harinya, ia melihat mobil tersebut terparkir di jalan dengan lubang tembakan. Kemudian, ia langsung melaporkan ke aparat kepolisian.

“Pada saat itu, saya tidak mencurigai mobil itu, karena memang di sungai itu sering ada yang mengambil air menggunakan mobil,” katanya kepada .



 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya