SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Solopos/Farid Syafrodhi)

Ratusan warga Dukuh Jurangboto, Desa Tibayan, Kecamatan Jatinom, Klaten, mengantri bantuan air dari tangki PDAM Klaten, Rabu (15/8/2012). Selama sebulan terakhir warga di desa tersebut kekurangan air. (JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi)

KLATEN — Sebanyak 45 desa di Kabupaten Klaten mengalami kesulitan air bersih selama sebulan terakhir. Desa-desa yang dilanda kekeringan tersebut tersebar di enam kecamatan. Selama mengalami kekeringan, warga hanya mengandalkan droping air bersih dari tangki lantaran sumber-sumber air di desa setempat sudah kering. Warga harus membeli Rp75.000 per tangki air.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Keenam kecamatan yang dilanda kekeringan itu yakni di Kecamatan Kemalang, Kecamatan Karangnongko, Keamatan Jatinom, Kecamatan Bayat, Kecamatan Gantiwarno dan Kecamatan Tulung. Salah satu warga Dukuh Jurangboto, Desa Tibayan, Kecamatan Jatinom, Jihadi, 37, mengaku selama sebulan terakhir sumber-sumber air di dusun tersebut kering. Karena itu, warga harus mencari sumber air di sungai.

Ia berharap selama kekeringan ini masih melanda, pemerintah turut memperhatikan dengan memberikan droping air bersih ke warga yang kekurangan air. “Kalau kondisinya kering terus, maka warga sangat kesusahan,” ujar Jihadi. Warga setempat yang memiliki bak tandon air hanya tiga orang. Sedangkan yang memiliki sumur hanya satu orang. Hal senda juga diungkapkan Sami, 70, warga setempat. Jika warga ingin mencuci pakaian dan perlengkapan lainnya, warga harus ke sungai. Sedangkan untuk kebutuhan memasak dan minum mereka mengandalkan dari air sumur. Air sumur itu pun juga sudah mulai mengering dan untuk mencapai airnya juga sangat dalam. “Itu pun harus diirit-irit kalau untuk masak,” terang Sami.

Sementara itu, Direktur PDAM Klaten, Ambar Muryati, di sela-sela droping air di Dukuh Jurangboto, mengatakan pada tahun ini PDAM Klaten telah memberikan bantuan air bersih kepada masyarakat sebanyak 70 tangkai air. Jumlah tersebut sesuai dengan anggaran dari PDAM untuk bantuan kepada masyarakat. “Droping air tahun ini total yang akan kami berikan sebanyak 90 tangkai air. Kami sengaja memberikan bantuan saat mendekati Idul Fitri karena kebutuhan rumah tangga saat Idul Fitri lebih banyak dari hari biasanya,” terang Ambar. Sementara pada tahun lalu pihaknya hanya memberikan bantuan sebanyak 50 tangki air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya