Soloraya
Rabu, 6 September 2023 - 16:05 WIB

Krisis Air Bersih di Klaten Meluas, Tambah Krakitan dan 2 Desa di Jatinom

Taufiq Sidik Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kekeringan (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, KLATEN — Daerah terdampak kekeringan dan krisis air bersih pada musim kemarau ini di Klaten meluas. Selain di wilayah lereng Gunung Merapi Kecamatan Kemalang, krisis air juga terjadi di beberapa wilayah Kecamatan Bayat serta Kecamatan Jatinom.

Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Klaten, Rujedy Endro Susilo, mengatakan sebelumnya pengiriman air bersih dilakukan ke lima desa di Kecamatan Kemalang. Lima desa itu yakni Sidorejo, Tegalmulyo, Tlogowatu, Kendalsari, dan Tangkil.

Advertisement

Pengiriman air bersih dari BPBD Klaten juga dilakukan ke dua desa di Kecamatan Bayat yakni Ngerangan dan Jambakan. Belakangan, desa yang mengajukan permintaan bantuan air bersih bertambah.

Desa-desa itu di antaranya Desa Bandungan dan Temuireng di Kecamatan Jatinom serta Desa Krakitan, Kecamatan Bayat. Rujedy mengatakan perkampungan yang mengalami krisis air bersih di Jambakan, Bayat, Klaten, ada sekitar tiga dukuh.

Advertisement

Desa-desa itu di antaranya Desa Bandungan dan Temuireng di Kecamatan Jatinom serta Desa Krakitan, Kecamatan Bayat. Rujedy mengatakan perkampungan yang mengalami krisis air bersih di Jambakan, Bayat, Klaten, ada sekitar tiga dukuh.

Sementara di Ngerangan ada di dua dukuh. “Krakitan sebenarnya bukan daerah langganan krisis air bersih. Lokasinya di satu kampung, memang agak lebih tinggi dibandingkan perkampungan lainnya,” kata Rujedy saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (6/9/2023).

Rujedy menjelaskan pengiriman bantuan air bersih dilakukan berdasarkan pengajuan. Selain dari BPBD Klaten, bantuan air bersih berdatangan dari berbagai instansi serta organisasi.

Advertisement

Butuh 1.000 Tangki sampai Akhir Tahun

“Alhamdulillah ini dari CSR sudah kirim terus. Juga dari ikatan dokter, RSUD Bagas Waras, Korpri, serta Dishub. Ini yang dikoordinasikan dengan BPBD terkait lokasi sasaran penyaluran bantuan,” kata Rujedy.

Sekretaris Desa (Sekdes) Krakitan, Bayat, Klaten, Warsono, membenarkan ada satu kampung yakni Dukuh Krakitan RT 003/RW 004 yang mengalami krisis air bersih. Krisis air bersih sudah dialami warga di dukuh tersebut sejak sebulan lalu dengan jumlah warga terdampak sekitar 15 keluarga.

Beberapa waktu terakhir, warga mulai mendapatkan bantuan air bersih dari BPBD Klaten. “Ini sudah terjadi setiap tahun. Penyebabnya karena kondisi sumur warga sudah tidak ada air lagi. Lokasinya memang agak lebih atas dibandingkan kampung lainnya,” kata Warsono.

Advertisement

Selain bantuan, Warsono mengatakan warga mengandalkan air bersih dari sumur warga yang masih ada airnya. “Warga ngangsu ke sumur tetangga ketika kondisi seperti ini,” jelas dia.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Syahruna, mengatakan air bersih yang disiapkan untuk bantuan warga di daerah krisis sekitar 800 tangki. Selain APBD, penyaluran bantuan air bersih dibantu dari kalangan swasta.

Beberapa perusahaan serta organisasi sudah mulai menyalurkan bantuan air bersih ke warga yang mengalami kesulitan air bersih di musim kemarau kali ini. “Kami terus melakukan antisipasi pada kemarau ini. Diperkirakan untuk kebutuhan dropping air bersih sampai Desember sekitar 1.000 tangki,” kata Syahruna.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif