SOLOPOS.COM - Ilustrasi air bersih. (Freepik.com)

Solopos.com, BOYOLALI — Wilayah terdampak kekeringan dan krisis air bersih di Boyolali bertambah lagi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali mencatat tambahan dua kecamatan yang kesulitan air.

Dua kecamatan itu yakni Gladagsari dan Andong. BPBD mengirimkan bantuan air bersih ke Kecamatan Gladagsari pada (11/9/2023) dan Kecamatan Andong pada Selasa (12/9/2023).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali, Suparman, menyampaikan terhitung hingga Senin (11/9/2023), total ada delapan kecamatan yang telah menerima bantuan air bersih.

Delapan kecamatan di Boyolali yang kekeringan dan krisis air bersih tersebut Wonosegoro, Wonosamodro, Juwangi, Kemusu, Tamansari, Selo, Cepogo, dan Gladagsari. Sedangkan pada Selasa bertambah satu kecamatan lagi yakni Andong.

“Untuk pengiriman ke Desa Ngadirojo, Gladagsari, pada Senin kemarin satu tangki berisi 5.000 liter air,” kata dia kepada Solopos.com, Selasa.

Berdasarkan data yang diperoleh Solopos.com dari Suparman, BPBD Boyolali per Senin telah menyalurkan sebanyak 255 tangki ke 22 desa atau kelurahan di 87 dukuh. Total 1.340.000 liter air bersih dikirimkan ke delapan kecamatan yang dilanda kekeringan.

Ia menyampaikan wilayah krisis Wonosamodro, Boyolali, mendapatkan 72 tangki air bersih sebanyak 383.000 liter. Kemudian Tamansari mendapatkan 57 tangki atau 305.000 liter air bersih. Kemusu 51 tangki atau 275.000 liter, Wonosegoro 34 tangki atau 169.000 liter.

Selanjutnya Juwangi 32 tangki atau 161.000 liter, Selo enam tangki atau 32.000 liter, Cepogo dua tangki atau 10.000 liter, dan Gladagsari satu tangki atau 5.000 liter.

Sementara itu, masih berdasarkan data BPBD Boyolali, desa krisis air akibat kekeringan di Wonosamodro yang sudah mendapatkan bantuan air bersih ada Repaking, Jatilawang, Bengle, Gunungsari, Bercak, dan Garangan. Lalu, di Wonosegoro ada Desa Guwo dan Desa Kauman.

Bantuan air bersih ke Juwangi dikirim ke Desa Kalimati, Desa Ngaren, dan Kelurahan Sambeng. Di Kecamatan Kemusu bantuan dikirim ke Kedungrejo, Kemusu, Kendel, dan Sarimulyo. Berikutnya bantuan air di Tamansari ke ada Jemowo, Dragan, Lampar, dan Sangup.

Data Pengiriman Bantuan Air Bersih

Di Kecamatan Selo ada di Desa Senden, Kecamatan Cepogo di Gubug, lalu di Gladagsari ada Ngadirejo. Kemudian, untuk kecamatan yang terdampak lainnya ada Andong, tepatnya di Dukuh Cuki, Desa Kadipaten. “Andong hari ini [Selasa] kami mengirim empat tangki, masing-masing 5.000 liter,” kata dia.

Sementara itu, Desa Kembangsari dan Desa Cluntang, Kecamatan Musuk, yang masuk peta rawan kekeringan dan krisis air bersih di Boyolali hingga Selasa ini belum mengajukan permintaan bantuan air bersih.

Data hingga Senin, Kedungrejo di Kemusu menjadi desa penerima bantuan air bersih terbanyak dengan 40 tangki atau 219.000 liter. Disusul Desa Guwo, Wonosegoro, dengan 30 tangki atau 154.000 liter.

Lalu Repaking, ,Wonosamodro, 20 tangki atau 102.000 liter air bersih. Ngaren di Juwangi menerima 17 tangki atau 83.000 liter air bersih. Garangan di Wonosamodro menerima 16 tangki atau 84.000 liter, Dragan di Tamansari menerima 16 tangki atau 81.000 liter.

Selanjutnya Desa Lampar di Tamansari menerima 15 tangki atau 82.000 liter, Jemowo di Tamansari menerima 14 tangki atau 78.000 liter. Kemudian Bengle di Wonosamodro menerima 13 tangki atau 72.000 liter, Sangup di Tamansari menerima 12 tangki atau 64.000 liter.

Gunungsari di Wonosamodro menerima 10 tangki atau 55.000 liter, Kalimati di Juwangi menerima sembilan tangki atau 46.000 liter, Bercak di Wonosamodro menerima tujuh tangki atau 37.000 liter, Jatilawang di Wonosamodro enam tangki atau 33.000 liter.

Desa Kendel di Kemusu, Kelurahan Sambeng di Juwangi, dan Desa Senden di Selo masing-masing enam tangki atau 32.000 liter. Desa Kauman di Wonosegoro mendapatkan empat tangki atau 15.000 liter, Desa Kemusu di Kemusu mendapatkan tiga tangki atau 14.000 liter.

Desa Sarimulyo di Kemusu dua tangki atau 10.000 liter, Gubug di Cepogo dua tangki atau 10.000 liter, dan Ngadirojo di Gladagsari sebanyak satu tangki atau 5.000 liter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya