Soloraya
Kamis, 22 Agustus 2013 - 15:43 WIB

KRISIS AIR : Kekeringan Ancam 232 Hektare Lahan Pertanian

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, KLATEN—Dinas Pertanian (Dispertan) Klaten memprediksi lahan pertanian di tiga kecamatan di Klaten kembali terancam kekeringan pada tahun ini. Pasalnya, lahan pertanian di tiga kecamatan itu selalu menjadi langganan kekeringan selama musim kemarau.

Kepala Seksi (Kasi) Perlindungan Tanaman dan Rehabilitasi Lahan Dispertan Klaten, Iwan Kurniawan, mengatakan setidaknya ada 232 Hektare (Ha) lahan pertanian yang kekeringan pada 2012. “Sebanyak 232 Ha lahan pertanian itu tersebar di tiga kecamatan, yakni Bayat, Cawas dan Trucuk,” jelasnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (22/8/2013).

Advertisement

Lebih lanjut, dia mengatakan kekeringan itu hampir menyeluruh untuk semua komoditas pertanian seperti padi, palawija dan tebu yang tumbuh di kawasan itu. Kendati demikian, luas lahan pertanian yang terancam kekeringan pada tahun ini diperkirakan lebih sedikit dibandingkan dengan tahun lalu.

Sebab, musim penghujan yang turun pada 2013 lebih panjang dibandingkan 2012, sehingga persediaan air hingga saat ini masih cukup untuk irigasi pertanian. Iwan memperkirakan kekeringan akan melanda lahan pertanian di tiga kecamatan itu sekitar akhir September

Jika tidak ada penanganan serius bisa mengakibatkan komoditas pertanian menjadi gagal panen. Menurutnya, kriteria tanaman tergolong puso jika usia tanaman padi di bawah dua bulan tergenang selama lebih tiga hari.

Advertisement

“Kemudian, menunjukkan kerusakan fisik sampai lebih dari dua bulan, atau tanaman mengalami layu permanen hingga mati,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif