Soloraya
Kamis, 19 September 2013 - 22:22 WIB

KRISIS AIR SOLO : Kualitas Air PDAM Menurun, Warga Mojosongo Beli Air Bersih

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Solopos.com, SOLO — Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo mulai mengeluhkan kualitas air yang keruh dan berkapur.

Advertisement

Warga terpaksa membeli air bersih untuk keperluan memasak dan kebutuhan sehari-hari.

Salah satu warga Mojosongo, Endah Cahyani kepada Solopos.com, Kamis (19/9/2013), mengaku membeli air bersih untuk keperluan memasak dan kebutuhan sehari-hari. Setidaknya dalam satu pekan, dia menambahkan mampu menghabiskan tiga jeriken air.

“Air PDAM [Perusahaan Daerah Air Minum] keruh dan berkapur jadi untuk memasak beli air sendiri,” katanya.

Advertisement

Dia mengatakan air PDAM hanya bisa digunakan untuk mandi. Itupun, lanjut dia, kualitas air mulai berkurang selama musim kemarau ini. Sehingga pihaknya tidak berani menggunakan air PDAM untuk keperluan memasak.

“Kalau masak beli air bersih dari Cokro. Satu jerikennya Rp1.500,” katanya.

Menurutnya, buruknya kualitas air PDAM hampir terjadi di wilayah Mojosongo. Warga pelanggan PDAM rata-rata mengeluhkan kualitas air yan menurun selama musim kemarau. Warga kemudian beramai-ramai membeli air bersih untuk keperluan memasak dan minum.

Advertisement

“Air PDAM juga sering tidak lancar, utamanya pagi hari,” ujarnya.

Lurah Mojosongo, Agus Triyono mengaku belum menerima laporan ada krisis air bersih di wilayahnya. Namun, diakuinya kualitas air PDAM saat ini mengalami penurunan. Bahkan debit air juga menurun drastis.
Akibatnya banyak warga pelanggan PDAM yang terpaksa membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif