SOLOPOS.COM - ilustrasi kran air PDAM (Dok/Solopos)

ilustrasi krisis air bersih (Dok/Solopos)

ilustrasi krisis air bersih (Dok/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN — Ribuan kepala keluarga (KK) di sejumlah dusun di wilayah Kecamatan Tangen, Sragen mengalami kekekurangan air bersih sejak sebulan terakhir. Mereka terpaksa mencari sumber air alternatif mengingat pasokan air dari fasilitas penyediaan air minum berbasis masyarakat (pamsimas) sering macet.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Di suasana Lebaran pun banyak warga di tiga desa di Tangen harus disibukkan dengan mencari air bersih. Ketiga desa itu di antaranya Desa Dukuh, Galeh dan Katelan.

“Saya sudah mengecek sendiri ke sejumlah dusun di tiga desa itu. Beberapa dusun itu seperti Dusun Glagah, Ngepringan dan Kepus. Beberapa warga di Kepus itu harus mencari sumber air yang jaraknya sampai dua kilometer. Mereka ada yang membawa klenting atau ember. Bantuan pamsimas yang ada tak berfungsi maksimal, bahkan ada yang mangkrak,” ujar tokoh masyarakat Tangen, Sri Wahono, kepada Solopos.com, Jumat (9/8/2013).

Hal senada juga disampaikan Kepala Desa Dukuh, Tangen, Alif Murwantoro, saat dihubungi Solopos.com. Ada tiga unit fasilitas pamsimas di Desa Dukuh, namun hanya dua yang berfungsi. Kedua pamsimas itu sering macet sehingga tidak memenuhi kebutuhan air bersih di sejumlah dusun di Dukuh. Alif menyebut ada empat dusun yang kekurangan air bersih, yakni Dusun Banjarejo, Mangir, Sugihan dan Glagah.

“Jumlah KK di dua kebayanan itu mencapai 900 KK. Untuk pemerataan distribusi air bersih, kami menggunakan sistem giliran. Masing-masing dusun mendapatkan giliran pasokan air selama 2-4 jam. Selama waktu itu bisa memasok kebutuhan air bersih 100 KK, meskipun hanya sedikit. Tapi, khusus di Glagah, banyak warga yang mengangsu ke sumber air yang ada,” jelas Alif.

Dia khawatir selama 2-3 bulan ke depan ribuan warganya bisa benar-benar krisis air bersih. Alif mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan mendapatkan tanggapan positif. Pihak kecamatan bakal mengusahakan jaringan air bersih dari Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Sragen tahun depan.

“Tapi, rencana dari PDAM hingga kini juga belum terealisasi. Selama ini belum ada bantuan air bersih. Kami memiliki enam penampungan air berkapasitas 5.000-10.000 liter untuk menampung bantuan air bersih. Kami juga belum mengajukan bantuan ke mana-mana. Biasanya ada dari partai politik,” keluhnya.

Selama Lebaran, Alif mengatakan tidak ada kendala air. Menurut dia, warga hanya disibukkan dengan waktu yang lama untuk menunggu air karena pada pukul 06.00 WIB hingga pukul 07.00 WIB, aliran air bersih sangat kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya