SOLOPOS.COM - Petugas Puskesmas Gondang memeriksa seorang warga yang mengeluh diare di Posko Kesehatan Dukuh Tanjang, Desa Tunggul, Gondang, Sragen, Jumat (12)5/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Kasus dugaan keracunan makanan kembali terjadi di Sragen. Berikut kronologi 41 warga Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, yang diduga mengalami keracunan makanan sejak Kamis (11/5/2023).

Peristiwa itu bermula ketika warga Dukuh Tanjang, Desa Tanggul, menggelar hajatan sunatan anak pada Kamis. Warga sekitar pun datang ke rumah warga yang memiliki hajat tersebut. Mereka pun menyantap anake makanan dan minuman yang disajikan tuan rumah.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Namun, pada Kamis tengah malam, cukup banyak warga yang mengalami diare. Hingga Jumat siang, warga yang mengalami diare yang diduga akibat keracunan makanan terus bertambah. Warga pun berdatangan ke Puskesmas Gondang untuk mendapat perawatan medis.

Tim Puskesmas Gondang, Sragen, langsung bergerak cepat menangani keluhan warga dengan membuka posko pengobatan 24 jam. Petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen juga sigap dengan mengecek ke lokasi hajatan sunatan dan langsung mengambil sampel makanan dan air di lokasi itu.

Sanitarian Puskesmas Gondang, Sragen, Sri Hastuti, saat ditemui Solopos.com di lokasi hajatan, Jumat, mengatakan keluhan warga kebanyakan diare yang dimulai Jumat pukul 01.00 WIB dini hari. “Warga yang mengeluh diare langsung minta obat ke rumah Pak Suwarno, perawat di Puskesmas Sambungmacan. Mereka juga meminta obat ke bidan desa,” ujarnya.

Mendengar kabar ada dugaan keracunan massal, Puskesmas Gondang langsung membuka posko kesehatan di rumah Suwarno. Sempat ada dua siswa SD yang muntah-muntah dan langsung diobati. “Kami berkoordinasi dengan dokter Puskesmas Gondang dan ketua RT setempat untuk imbauan kalau ada keluhan langsung ke posko,” ujar Sri.

Di Posko Kesehatan itu terdapat petugas laborat, petugas promosi kesehatan, dan bidan desa. Petugas kesehatan juga berkunjung ke rumah-rumah untuk memantau kondisi warga. Sejauh ini, sambung Sri Hastuti, semua warga dalam kondisi sudah membaik.

Sementara sampel makanan yang diambil berupa makanan yang dikonsumsi penderita diare yang dirasa kurang enak, yakni olahan daging sapi.

keracunan massal sragen
Petugas Dinkes Sragen, Puskesmas Gondang, dan Polsek Gondang, mengecek lingkungan di lokasi hajatan di wilayah Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Sragen, Jumat (12/5/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Salah seorang warga setempat, Yuli, 36, mengeluhkan perut mulas dan diare pada pukul 23.30 WIB. Suaminya juga mengalami kondisi yang sama. Dia menerangkan diare itu terjadi dua jam sekali. Setelah minum obat keluhannya sudah berkurang banyak. Dia mendapatkan obat dari Posko Kesehatan pada pukul 06.00 WIB.

“Awalnya dikira masuk angin biasa atau kecapaian tetapi suami juga mengeluh yang sama. Ibu saya malah tidak apa-apa, padahal juga ikut membantu seharian di lokasi hajatan,” katanya.

Warga lainnya, Nariyo, 64, juga mengeluhkan menderita diare sejak semalam dan akhirnya meminta obat ke posko kesehatan. “Saya sudah tiga kali ini diare. Belum sampai ke kamar mandi sudah keluar duluan. Cucu saya juga diare,” katanya.

Sebelumnya, keracunan massal  menimpa ratusan warga di dua desa, yakni Jambeyan dan Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen.

Menurut Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen, dr. Sri Subekti, hingga Sabtu (29/4/2023) pukul 05.30 WIB, ada 210 warga yang mengeluhkan diare yang diduga karena keracunan massal.

“Enam orang sudah rawat inap di Puskesmas Sambirejo,” kata dia kepada Solopos.com, Sabtu.

Warga Jambeyan, Sambirejo, Sragen, Sugiyono, mengatakan keracunan massal tersebut diduga berasal dari daging sapi punjungan. Keluhan yang dirasakan warga berupa diare dan mual-mual.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya