SOLOPOS.COM - Tiga pucuk senapan angin disita aparat Polsek Polanharjo, Klaten sebagai barang bukti kasus penembakan terhadap warga Polanharjo, Rabu (19/4/2023). (Solopos.com/Maymunah Nasution).

Solopos.com, KLATEN–Penembak warga Keprabon, Polanharjo, Klaten, yang dilakukan Hafit Hendrawan, warga setempat terjadi saat korban pulang dari masjid. Tindakan Hafit yang pernah menjadi pasien rumah sakit jiwa (RSJ) itu meresahkan warga.

Hafit telah ditangkap aparat Polsek Polanharjo, Kamis (20/4/2023). Polisi menyita barang bukti berupa tiga pucuk senapan angin, peluru, dan lainnya saat menggeledah rumah Hafit.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Korban penembakan adalah Toni Haryanto, warga Dukuh Sorolaten, Desa Keprabon yang masih kerabat pelaku. Peristiwa terjadi pada Rabu (19/4/2023).

Kades Keprabon Hariyanto mengatakan Hafit adalah sosok yang tertutup dan sehari-harinya hidup sendirian di rumah. Kedua orang tuanya sudah meninggal dunia. Berdasar surat dari RSJ yang pernah merawat, Hafit dinyatakan depresi.

“Hafit itu dengan korban sebenarnya masih keluarga. Korban pernah mengajak Hafit untuk berobat ke psikiater atas pesan dari mendiang ibu Hafit. Setelah itu sepertinya ada dendam dari Hafit,” kata Wahyu saat ditemui wartawan, Kamis.

Menurut dia, tindakan pelaku meresahkan warga. Apalagi pelaku melakukannya dengan senapan.

Dia menyebut saat penembakan terjadi ada banyak orang. Saat itu korban baru saja pulang dari masjid.

Warga sekitar lokasi kejadian, Malik Abdurrohman, mengatakan saat itu dia berada di dalam rumah kontrakan Subhi Yusti Ahmad yang jaraknya lebih kurang 15 meter sisi utara dari tempat kejadian. Malik tiba-tiba mendengar suara senapan angin sebanyak satu kali lalu terdengar suara orang meminta tolong.

Malik kemudian mendatangi sumber suara dan melihat korban sudah dalam keadaan terluka tembak senapan angin pada bagian perut sebelah kiri dan pinggul sebelah kiri. Saat itu korban mengaku baru saja tertembak senapan angin tetapi tidak tahu siapa yang melakukannya.

Saksi lalu menghubungi warga sekitar meminta tolong korban segera diselamatkan. Selanjutanya korban dibawa ke RS PKU Delanggu.

Sementara itu, Ketua RT 010/RW 006, Desa Keprabon, Sirot Nugroho, mengatakan korban sebelumnya melaksanakan Salat Isya dan Tarawih bersamanya. Dia menduga peristiwa terjadi saat korban pulang dari masjid.

Pantauan Solopos.com, di rumah Hafit terdapat beberapa kamera CCTV di teras depan dan pekarangan belakang. Rumahnya tampak tidak terurus. Seluruh pekarangan depan dan belakang rumah tumbuh ilalang.

Di dalam rumahnya, banyak barang-barang milik Hafit yang berserakan, termasuk kardus-kardus belanja online.

Terpisah, Kapolsek Polanharjo, AKP Nurwadi menyampaikan Hafit sudah ditangkap.

“Korban sudah dua kali mendapat serangan serupa dari terduga pelaku. Kali ini serangannya dengan senapan angin mengenai perut bagian kiri dan pantat. Terduga pelaku pernah menjadi pasien RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang pada 2013,” papar AKP Nurwadi saat ditemui wartawan, Kamis.

Saat menangkap Hafit, polisi menemukan tiga pucuk senapan angin, peluru, dan senjata tajam (sajam) di rumahnya beserta peredam senapan yang terpasang di salah satu senapan angin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya