Soloraya
Senin, 24 Januari 2022 - 14:21 WIB

Kronologi Penemuan Pria Boyolali Nggantung di Tepi Jurang

Nimatul Faizah  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi garis polisi. (Freepik)

Solopos.com, BOYOLALI — AS, 64, seorang pria warga Kecamatan Mojosongo, Boyolali, yang ditemukan gantung diri di tepi sebuah jurang sungai di kawasan Mojosongo, Boyolali, pada Senin (24/1/2022), diketahui menderita sakit stroke. Sebelumnya, AS dilaporkan hilang oleh keluarganya pada hari Minggu (23/1/2022) sore.

Kanit Reskrim Polsek Mojosongo, Boyolali, Ipda Rahmad Budi Lestari, menjelaskan AS memiliki riwayat stroke sekitar dua bulan serta beberapa hari ini mengeluh sakit pusing. “Korban ini sakit stroke selama kurang lebih dua bulan, kemudian beberapa hari terakhir mengalami pusing tidak henti-henti,” jelas Ipda Rahmad, Senin siang.

Advertisement

Rahmad kemudian membeberkan kronologi hilang dan ditemukannya AS di tepi sebuah jurang daerah Mojosongo, Boyolali. Awalnya AS dilaporkan hilang sekitar Minggu kemarin pukul 16.30 WIB. Selanjutnya pada Senin pagi tadi, tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali menyisir jurang di kawasan sekitar rumah korban.

Baca juga: Dikira Hanyut, Pria Boyolali Ditemukan Nggantung di Tepi Jurang

“Pada hari Senin tanggal 24 Januari 2022 Pukul 08.00 WIB, tim BPBD Boyolali dipimpin Bapak Kurniawan Fajar Prasetyo melakukan penyisiran jurang sungai yang berada tepat di belakang tempat tinggal korban,” kata Ipda Rahmad Budi.

Advertisement

Setelah kurang lebih 40 menit menyisir lokasi, tim BPBD menemukan korban sudah gantung diri di sebuah pohon bambu yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah korban. “Sekira pukul 08.40 WIB, jenazah korban ditemukan oleh Tim BPBD Boyolali di sungai dan menggantung di pohon bambu,” jelas Ipda Rahmad kepada wartawan.

Kemudian pukul 08.50 WIB, tim Indonesia Automatic Fingerprint System (Inafis) Polres Boyolali, melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP). Selanjutnya pukul 09.10 WIB, tim Dinkes 119 Boyolali yang dipimpin oleh Evi Eko Sunaryati tiba di lokasi kemudian memeriksa jenazah.

Baca juga: Jejak Dakwah Sunan Kalijaga di Asale Sumur Songo Cepogo Boyolali

Advertisement

Hasil pemeriksaan tim medis menyebutkan kematian korban akibat jeratan di leher dan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Selanjutnya, jenazah korban diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. “Keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah, dengan dituangkan dalam surat pernyataan dan selanjutnya korban diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan,” terang Ipda Budi.

Peringatan: Bunuh diri bukanlah solusi untuk menyelesaikan permasalahan kehidupan. Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami tekanan dan muncul pikiran untuk bunuh diri, segeralah hubungi hotline bunuh diri Indonesia melalui nomor 1119 (ekstensi 8) atau hotline kesehatan jiwa Kemenkes di nomor 021-500-454. 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif