SOLOPOS.COM - Ilustrasi orang hilang. (sabcnews.com)

Solopos.com, WONOGIRI — Seorang pria asal Jatipurno, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Sunaryo, 41, menghilang setelah menggadaikan mobil. Dia tidak kembali ke rumah setelah mengantar mobil yang digadai pada Rabu (27/4/2022) malam.

Kejadian itu dilaporkan adiknya, HT, ke Polsek Jatipurno dan kemudian ke Polres Wonogiri, Jumat (29/4/2022) siang. Kapolsek Jatipurno, AKP Hartoyo, membenarkan adanya laporan orang hilang itu.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Dari aduan itu dikonfirmasi para saksi, orang-orang yang mengetahui kronologi awalnya. Jadi aduannya saya terima karena sudah dikonfirmasi pengadu dan saksi. Saya pun melapor ke Satreskrim Polres Wonogiri, dari sana kasus hilangnya Sunaryo ditarik ke Polres,” terangnya saat dihubungi Solopos.com, Jumat (29/4/2022).

Kapolsek Jatipurno berdalih, penanganannya dilimpahkan ke Polres Wonogiri karena Polsek Jatipurno tidak memiliki kewenangan menyidik. Untuk diketahui, di Kabupaten Wonogiri, terdapat Polsek yang hanya memiliki kewenangan pada pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas). Salah satunya yaitu Polsek Jatipurno.

Kronologi

Kepada Solopos.com, HT menyampaikan hilangnya Sunaryo masih menjadi teka-teki. “Karena kakak saya mulanya pergi baik-baik dari rumah,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Jumat (29/4/2022).

Sunaryo pergi dari rumah mengenakan baju koko putih lengan panjang dan bersarung hitam, dengan kopiah putih di kepalanya. Ia pergi ke rumah S, warga Dusun Ciman, Desa Semagar, Kecamatan Girimarto, bermaksud mengantar mobil Grand Max milik S yang digadainya.

Baca juga: Pria Jatipurno Wonogiri Hilang Setelah Gadaikan Mobil

Setelah mengantar mobil, S kabarnya mengantar Sunaryo sampai ke Pasar Jatipurno. Sesampainya di pasar, S meninggalkan Sunaryo dan kembali ke rumahnya di Dusun Ciman.

“Kakak saya [Sunaryo] kan membawa mobil, logikanya dia sudah membawa uang hasil gadainya sampai ke rumah. Tapi kenapa setelah membawa uang itu kata si pemilik mobil [S] diantar sampai Pasar Jatipurno. Padahal rumah Sunaryo jaraknya hanya lima menit sudah sampai,” imbuhnya.

Dalam proses gadai itu, HT menyebut ada keterlibatan perantara yakni salah seorang perangkat Desa Semagar. Sosok perantara tersebut memiliki hubungan pertemanan lama dengan Sunaryo.

“Menggadainya antarpribadi dan ada perantaranya. Sebenarnya pun, Sunaryo bukan hanya sekali, tapi sudah biasa menggadai secara bertahap. Terakhir yang saya tahu, untuk menggadai mobil Grand Max itu uang yang harusnya didapat Sunaryo sekitar Rp40 juta,” ungkapnya.

Tetapi setelah cerita diantar ke Pasar Jatipurno, pria Wonogiri itu seolah hilang tanpa jejak. Hingga keesokan harinya, Kamis (28/4/2022), sang istri bernama SP, mendapat pesan singkat yang isinya meminta kiriman uang senilai Rp4 juta. Pesan itu diketahui berasal dari Sunaryo.

Baca juga: Tukang Ojek di Wonogiri Susah Cari Penumpang: Lebaran Tak Punya Uang

Posisi di Karangpandan

Meski begitu, SP tak mengindahkannya. Ia justru menceritakan apa yang ia alami ke HT dan adik iparnya, AR. Mendengar cerita SP, kata HT, AR mengaku menerima pesan singkat dari Sunaryo. Isi pesannya berupa posisi terakhirnya di daerah Karangpandan, Kabupaten Karanganyar.

Namun keberadaan Sunaryo masih belum diketahui, akhirnya HT melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Jatipurno pada Kamis malam dan lalu diarahkan langsung melapor ke Polres Wonogiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya