SOLOPOS.COM - Agus Mustawa (kiri) dan Suparmin (kanan) menunjukkan pupuk organik berukuran dua kg.

Agus Mustawa (kiri) dan Suparmin (kanan) menunjukkan pupuk organik berukuran dua kg.

Klaten (Solopos.com)–Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Ngudi Rapi, Kelurahan Gergunung, Klaten Utara, Klaten memanfaatkan sampah rumah tangga untuk diolah menjadi pupuk organik.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Menurut Ketua KSM Ngudi Rapi, Kuwatno Rejo, sampah tersebut diambil dari rumah tangga warga sekitar yang terdapat di enam RW di Kelurahan Gergunung “Banyak sampah warga yang sebenarnya bisa dimanfaatkan, namun warga  belum mengerti akan hal itu. Kalau sampah organik dibiarkan bisa menimbulkan bau tak sedap,” paparnya saat ditemui Espos di desa setempat, Minggu (5/6).

Dengan adanya pengolahan sampah organik, imbuh Kuwatno, bisa menguragi volume sampah warga , per hari rata-rata mencapai 600 kg dengan kapasitas 500 KK. Sementar Sekretaris KSM, Agus Mustawa, mengatakan pupuk organik hasil pengolahan sampah itu dijual ke beberapa petani di Kecamatan Klaten Utara dan Kecamatan Karangnongko. “Pupuk organik ini kami kemas dalam plastik ukuran 2 kg dan 10 kg, namun kami mengalami hambatan pada pemasaran,” terangnya.

(m98)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya