SOLOPOS.COM - PUDAM Tirta Lawu menggelar FGD tentang pengelolaan air minum pedesaan (spam) bersinergi di ruang Workshop PUDAM setempat pada Selasa (9/1/2024). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

KARANGANYAR–Pengelolaan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Kabupaten Karanganyar masih buruk. Kondisi ini berdampak pada kualitas air yang dihasilkan rendah karena belum terstandardisasi.

Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Tirta Lawu Karanganyar selaku institusi resmi yang ditunjuk untuk mengelola penyediaan air akan memberikan pendampingan dalam pengelolaan Pamsimas. Targetnya kualitas air Pamsimas sesuai standar pengelolaan air.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Hal itu terungkap dalam focus group discussion (FGD) sistem penyediaan air minum pedesaan (SPAM) di Ruang Workshop PUDAM Tirta Lawu Karanganyar pada Selasa (9/1/2024). FGD diikuti para kepala desa dan pengelola Pamsimas di 17 Kecamatan Karanganyar. Kegiatan tersebut akan digelar sampai Kamis (11/1/2024).

Direktur Utama PUDAM Tirta Lawu, Prihanto, mengatakan mayoritas Pamsimas dibangun belum memenuhi standar baik kedalaman galian dan jarak antarsumur. Kondisi ini berpengaruh terhadap kualitas air yang dihasilkan dalam pengelolaan Pamsimas.

“Pengambilan air di dalam tanah kurang menerapkan sistem standar. Ini yang harusnya dipahami dan diperbaiki bersama,” kata dia.

Prihanto menyebut sesuai standar, kedalaman sumur untuk Pamsimas mestinya 160 meter. Kedalaman ini seperti sumur dalam yang dibangun PUDAM Tirta Lawu. Namun yang banyak terjadi, Pamsimas dibangun dengan kedalaman sumur hanya 80 meter. Belum lagi dibangun letaknya berdekatan dengan titik gali Pamsimas lain atau sumur submersibel pertanian yang memiliki kedalaman sama.

Menurut Prihanto, kedalaman sumur 80 meter tersebut masih kategori air permukaan. Sedangkan berdekatan dengan sumur lain, berimbas debit airnya menjadi kecil dan kualitasnya belum memenuhi standar. “Untuk mendapatkan air berkualitas baik, pamsimas perlu mengambil dari kedalaman 160 meter,” katanya.

Di tiga tahun pertama pembangunan, Prihanto tak menampik air Pamsimas masih lancar. Namun setelah itu debitnya akan menurun termasuk kualitasnya. Dengan demikian tata kelola Pamsimas yang selama ini di bawah kendali Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) perlu perbaikan.

PUDAM TIrta Lawu akan memberikan pendampingan dalam pengelolaan Pamsimas agar memberikan kualitas air yang baik dan menguntungkan bagi warga. “Masyarakat berhak mengonsumsi air bersih yang sehat dan berkualitas. Jadi Pamsimas bukan pesaing PUDAM,” katanya.

Asisten Sekda Karanganyar, Titis Sri Jawoto, mengapresiasi langkah PUDAM Tirta Lawu yang tidak sekadar menyediakan air bersih, namun mengajak mitra Pamsimas agar mengelola air dengan baik. Menurutnya air merupakan sumber kehidupan yang tidak akan tergantikan, sehingga mulai sekarang harus dikelola dengan baik dan dijaga agar tetap ada.

“Kualitas air bersih menjadi parameter standar pelayanan minimal. Karanganyar meraih juara 1 standar pelayanan minimal 2023. Salah satu parameternya layanan air bersih untuk konsumsi di permukiman dan kesehatan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya