SOLOPOS.COM - ilustrasi (dok Solopos)

ilustrasi (dok Solopos)

Sragen (Solopos.com)–Koperasi Unit Desa (KUD) Gemolong,  Sragen berinovasi dengan membuka lahan pertanian tebu sebagai salah satu usaha andalan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Hingga kini, KUD Gemolong telah memiliki 19 hektar (ha) lahan tebu yang tersebar di berbagai Kecamatan di Sragen.

Kepala KUD Gemolong, Tri Wiyono, saat dijumpai Espos, Senin (22/8/2011), menguraikan saat ini pihaknya telah mengembangkan usaha tebu di empat kecamatan seperti Miri, Kalijambe, Gemolong dan Tanon.

“Saat awal merintis kira-kira enam tahun lalu, jumlah lahan yang kami sewa tak lebih dari dua hektar. Pelebaran sayap ke usaha pertebuan merupakan langkah yang kami ambil agar KUD tetap eksis,” ujarnya.

Dipaparkan Tri, dalam sekali panen, usaha tebunya bisa menghasilkan penjualan sekitar Rp 15 juta per ha. Jumlah tersebut, imbuhnya, cukup signifikan untuk mendongkrak neraca keuangan KUD.

“Kalau mengandalkan usaha-usaha lama seperti listrik, KUD sulit berkembang. Apalagi beberapa tahun terakhir sudah dibuka layanan pembayaran listrik online. Sementara ini, terobosan kami lewat usaha tebu cukup untuk bikin ambegan KUD,” katanya.

Dalam waktu dekat, pihaknya berencana melebarkan wilayah usahanya ke sejumlah kecamatan lain. Meski demikian, pihaknya harus bersaing dengan pengusaha swasta yang turut mengincar lahan-lahan sewaan.

“Kalau ingin maju, mau tak mau kami harus bertindak seperti swasta. Walaupun KUD kami terletak di Gemolong, tak berarti usaha kami mentok di daerah situ. Jika ada lahan di daerah lain yang lowong, kami akan berupaya mengambilnya,” pungkas Tri.

(m99)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya