SOLOPOS.COM - JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu CELANA KUDA - Seorang kusir bendi sedang memasang celana kuda bantuan Badan Lingkungan Hidup (BLH) kota Solo di halaman kantor Dinas Perhubungan, Manahan, Solo, Minggu (31/7). Celana tersebut berfungsi untuk menampung kotoran kuda sehingga tidak mengotori lingkungan. (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

Solo (Solopos.com) – Sebanyak 88 celana kuda dibagikan kepada penarik bendi wisata di kawasan seputar kompleks Stadion Gelora Manahan, Solo. Penyerahan dilaksanakan di pelataran kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Minggu (31/7/2011).

CELANA KUDA -- Seorang kusir bendi sedang memasang celana kuda bantuan Badan Lingkungan Hidup (BLH) kota Solo di halaman kantor Dinas Perhubungan, Manahan, Solo, Minggu (31/7/2011). Celana tersebut berfungsi untuk menampung kotoran kuda sehingga tidak mengotori lingkungan. (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Celana kuda itu merupakan program percontohan bagi pemilik bendi yang lain di Solo. Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Solo, Sri Adhyaksa, menjelaskan desain celana kuda diambil dari pemenang kontes celana kuda tahun lalu. Celana kuda terdiri atas pelindung punggung, penampung kotoran dan penutup. ”Bantuan ini salah satu bentuk kepedulian Pemkot kepada warga Solo. Celana kuda ini bisa menjadi cara untuk mengurangi pencemaran kotoran kuda yang jatuh berceceran di jalan,” ujarnya kepada wartawan.

Sebanyak 88 celana kuda itu diserahkan kepada seluruh anggota paguyuban bendi Rukun Agawe Santosa. Celana yang sudah memenuhi uji kualifikasi ini diharapkan bisa menjadi solusi kebersihan lingkungan. Adhyaksa menambahkan bantuan celana kuda ini bisa menambah nilai estetika dan bisa menarik lebih banyak warga untuk naik bendi. ”Saya harap setelah diberikan celana kuda, masalah kebersihan bisa teratasi. Warga tidak merasa jijik untuk naik bendi. Selanjutnya memberikan nilai daya tarik dan bisa menambah penghasilan,” tuturnya.

Adhyaksa memperkirakan umur celana kuda bisa dipakai sekitar dua tahun. Dia mengharapkan program celana kuda untuk bendi-bendi di Manahan ini menular ke pengemudi bendi lainnya. Untuk membuat satu unit celana kuda, menurutnya dibutuhkan dana sekitar Rp 300.000. ”Mengeluarkan kotorannya hanya diguyur air. Ya, mudah-mudahan bisa digunakan sampai dua tahun,” jelasnya.

Ketua Paguyuban Bendi Manahan, Budiyono, mengaku senang karena celana kuda yang dijanjikan sudah diterima oleh para anggotanya. Dia mengharapkan celana kuda yang diterima bisa segera dimanfaatkan. Menurutnya desain celana kuda cukup pas dan nyaman. ”Saya kira kuda-kuda itu belum terbiasa dengan celananya. Namun desainnya bisa diatur-atur sesuai bentuk tubuh kuda dan bisa mengikuti gerakan kuda. Kalau bergerak miring ikut miring, jadi tidak ada kotoran yang jatuh ke jalan,” jelasnya.

m102

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya