SOLO--Produk-produk kuliner lokal dinilai memiliki kualitas yang tak kalah dengan kuliner asing. Hanya saja, hingga kini makanan khas dalam negeri masih terkendala dalam hal pengemasan dan distribusi.
Padahal jika digarap optimal, kuliner lokal seperti jenang dan jamu bisa diminati berbagai kalangan. Hal itu dilontarkan Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, seusai Festival Jenang, Minggu (17/2/2013).
“Perlu terobosan baru bagi kuliner lokal untuk berkembang,” ujarnya.
“Perlu terobosan baru bagi kuliner lokal untuk berkembang,” ujarnya.
Walikota mengusulkan produk seperti jenang bisa masuk ke hotel-hotel berbintang di Solo.
Selama ini, kata dia, jenang hanya bisa ditemui di kampung-kampung maupun pasar tradisional. Rudy yakin kuliner lokal bisa naik kelas jika penanganannya pas.
Menurut Rudy, penjualan produk kuliner lokal bisa dikonsep lebih bermakna. Salah satunya lewat pengenalan sejarah dan khasiat produk bersangkutan. Sejumlah alat tradisional pendukung kuliner seperti pincuk (takir), tenggok dan kuali pun bisa ditampilkan untuk memperkuat display.
Ia menilai tak perlu ruang besar untuk menerapkan ide tersebut. “Cukup diberi tempat di mini bar misalnya, terobosan ini bisa berjalan.”
Rudy mengamini beberapa waktu terakhir kuliner lokal seperti jenang mulai tergusur dengan kehadiran makanan modern. Dengan beragam ide kreatif, Rudy yakin makanan lokal bisa kembali pamornya. Pihaknya mendorong stakeholder terkait untuk menyokong produk bikinan masyarakat.
“Menggerakkan kuliner lokal sama halnya menggerakkan ekonomi informal,” katanya.
Simak berita terkait: http://digital.solopos.com/file/18022013/