Soloraya
Selasa, 7 Januari 2014 - 07:29 WIB

KULINER SOLO : Degan Rasa Orisinal Tak Lekang Zaman

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kepala muda (aliimg.com)

Solopos.com, SOLO — Olahan degan atau kelapa muda boleh saja semakin variatif di tangan kreator kuliner Soloraya. Kendati ada es degan susu, rujak degan ataupun variasi rasa es degan di kedai ber-AC, nyatanya degan rasa orisinal tetap digemari.

“Saya capai-capai membuat 20 jenis minuman degan, tapi ternyata yang diminati hanya es degan gula jawa.”

Advertisement

Kenyataan itu, diakui Irwan Aprianto, pemilik Crazy Coconuts yang ditemui Solopos.com di kedainya, Selasa (31/12/2013) lalu. Crazy Coconuts di Jl. dr. Sutomo No. 12 Kalitan, Solo menyediakan 21 jenis minuman berbahan utama degan. Kedai itu bahkan diklaim Irwan sebagai penyedia es degan paling komplet sedunia.

Nyatanya, akunya, kala kali pertama membuka kedai tersebut pada 7 Desember 2013 lalu, Irwan mengakui banyak orang yang berkunjung di kedainya belum familier dengan puluhan menu degan yang disajikan. Warga Solo, menurut dia masih familier dengan es degan gula jawa dan gula pasir.

Karena itulah, saat pembukaan, banyak orang justru memesan kedua jenis minuman tersebut. “Saya capai-capai membuat 20 jenis minuman degan, tapi ternyata yang diminati hanya es degan gula jawa,” kata dia sambil berkelakar.

Advertisement

Namun setelah orang mengenal variasi minuman degan, mereka kemudian tertarik untuk mencoba minuman lain. Salah satu es degan yang paling banyak diminati pembeli adalah crazy coconut. Es degan ini memadukan degan dengan avokad, buah leci, dan cherry. Saat Solopos.com mencoba menu andalan ini, rasanya memang jauh berbeda dengan es degan rasa orisinal.

Salah satu pengunjung Crazy Coconuts, Harto, pun mengaku puas ketika membeli es degan di kedai baru itu. Sajian es degannya dinilai komplet sehingga konsumen bisa dengan leluasa memilih menu es degan sesuai keinginannya. “Awalnya penasaran dengan es degan di Kalitan ini, tapi setelah mencoba sendiri, rasanya memang beda dengan es degan yang biasanya dijajakan di pinggir jalan,” kata Harto.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif