SOLOPOS.COM - Ketua Solo Foodtruck Community, Adjie Mudjijono, membersihkan foodtruck di rumahnya, di Jl. Banjir Kanal, Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, Minggu (9/7). Bisnis Foodtruck mulai banyak dilirik pengusaha kuliner karena dinilai lebih simpel dan tidak repot. (JIBI/Solopos/V)

Komunitas pengusaha food truck di Solo, Solo Food Truck Community, mencari lokasi baru.

Solopos.com, SOLO — Masih ingat dengan Solo Terminal Food Truck yang buka 20 Juni lalu setiap malam di Taman Parkir Loji Wetan? Belum ada sebulan buka, pusat kuliner food truck satu-satunya di Solo itu sudah tutup.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sepekan lebih, 10 pemilik food truck tidak lagi membuka usaha di taman parkir itu. Beberapa kendala menyebabkan aktivitas mereka terhenti, di antaranya sepinya pengunjung karena area yang sulit terlihat dan adanya beda aturan dengan pengelola taman parkir.

Pantauan di Taman Parkir Lojiwetan, Senin (24/7/2017), papan besar bertuliskan Solo Terminal Food Truck yang biasanya dipasang di taman gantung itu tidak ada. Tak ada satu pun food truck yang diparkir di lokasi tersebut.

“Kira-kira sudah sepekan lebih enggak ada food truck yang menjajakan makanan di sini pada malam hari. Saya lihat pada malam hari ketika mereka beroperasi juga sepi pengunjung,” kata seorang tukang parkir yang enggan disebut namanya saat ditemui di Taman Parkir Lojiwetan, Kedung Lumbu, Pasar Kliwon, Solo, Senin.

Ketua Solo Food Truck Community, Adjie Mudjijanto, mengakui anggotanya tidak beroperasi sejak delapan hari terakhir. Komunitas tersebut rencananya mencari tempat lain sebagai lokasi baru Solo Terminal Food Truck.

Mereka berencana menggunakan halaman Benteng Vastenburg sebagai tempat mereka memangkal, namun tidak menutup kemungkinan memilih lokasi lain.

“Kemarin [Minggu (23/7/2017)] baru rapat internal dengan anggota, pilihannya kalau enggak di Benteng Vastenburg ya di Sentra Niaga [Sennia] Solo Baru Sukoharjo. Kami segera mengurus perizinannya,” kata dia saat dihubungi , Senin.

Menurut Adji, anggota Solo Food Truck Community berpindah tempat karena pagar tanaman di Taman Parkir Loji Wetan terlalu tinggi sehingga Solo Terminal Food Truck tidak terlihat dari jalan. Hal itu membuat pengunjung Solo Terminal Food Truck tidak terlalu banyak.

“Selain itu ada aturan yang kurang pas antara pengelola taman parkir dengan kami. Misalnya jam operasionalnya enggak bisa tepat. Maka dari itu kami mengevaluasi diri dan mencari tempat yang lebih pas,” sambungnya.

Anggota Solo Food Truck Community sepakat memprioritaskan menempati lahan milik swasta agar tidak ada permasalahan di kemudian hari. Sebelum mendapatkan tempat baru, anggota Solo Food Truck Community tetap berjualan di sejumlah event.

“Kalau dengan pihak ketiga kan punya SOP [standar operasional prosedur] sendiri yang kadang kurang pas. Kalau dengan Dishub [Dinas Perhubungan Solo] sendiri sudah sangat baik terhadap kami,” kata dia.

Sebelumnya, Kepala Dishub Solo, Hari Prihatno, berharap Solo Terminal Food Truck dapat menambah pilihan wisata kuliner di Solo apalagi pusat kuliner ini buka jelang mudik Lebaran. Dia mengapresiasi Solo Terminal Food Truck karena merupakan inovasi kuliner di Solo.

Di Jogja ada pusat kuliner food truck yang digandrungi konsumen. Apakah Solo harus kehilangan pusat kuliner pilihan gara-gara masalah tempat??

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya