Solopos.com, WONOGIRI — Pedagang mi ayam di Wonogiri seakan tak mau berhenti menciptakan mi ayam yang unik sekaligus lezat dan nikmat. Hal itu seperti yang dilakukan Heri Setiawan yang membikin inovasi baru berupa mi ayam keranjang baru-baru ini.
Mi ayam keranjang merupakan mi ayam yang disajikan dalam bentuk seperti keranjang. Mi ayam ini disajikan dalam wadah pangsit berbentuk mangkuk.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Di atas mangkuk tersebut terdapat sebuah tangkai beranyam yang terbuat dari mi kering sehingga membentuk keranjang.
Heri membuat membuat mi ayam keranjang kali pertama di warungnya di Desa Bulusulur, Kecamatan Wonogiri dan di Desa Kaliancar, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Agustus 2022. Mi ayam keranjang merupakan pengembangan dari mi ayam mangkuk pangsit yang sudah diciptakan terlebih dahulu.
Mi ayam keranjang memberikan pengalaman baru dalam menikmati mi ayam. Pasalnya, mangkuk pangsit, tangkai, dan tentu saja mi ayam tersebut bisa dikonsumsi dalam satu waktu.
Baca Juga: Catat Nih! Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Murah di Dekat Stasiun Wonogiri
Meski disajikan dalam bentuk berbeda, rasa mi ayam keranjang tak perlu diragukan lagi. Gurih, lezat layaknya mi ayam Wonogiri pada umumnya.
Tekstur mi ayam ini lembut di lidah. Begitu juga dengan daging ayamnya. Sementara kuah disajikan secara terpisah sehingga dapat diatur sesuai kebutuhan pembeli.
Begitu kuah diguyurkan ke dalam mi ayam keranjang, mangkuk pangsit itu segera berubah menjadi lembut. Sementara itu, tangkai yang terbuat dari mi kering itu dapat dimakan dengan atau tanpa kuah.
“Semuanya bisa dimakan. Mulai dari mangkuk pangsit, tangkainya, dan tentu saja mi ayamnya bisa dimakan semua,” kata Heri saat berbincang dengan Solopos.com di warungnya di Desa Bulusulur, Minggu (16/10/2022).
Baca Juga: Girimanik Mountain Camp Wonogiri, Tempat Healing di Lereng Lawu Selatan
Mi ayam keranjang itu bisa disantap dengan harga mulai Rp14.000/porsi. Porsi mi ayam keranjang ini terbilang sedang (tak terlalu banyak, juga tidak terlalu sedikit). Semua disajikan secara pas, termasuk topingnya.
Heri menjelaskan, cara membuat mi ayam keranjang ini tidak beda dengan mi ayam pada umumnya. Hanya menambah mangkuk pangsit dan mi kering untuk tangkainya.
Menurut Heri, banyak pelanggan yang tak tega memakan mi ayam keranjang lantaran bentuknya yang unik dan lucu. Kendati begitu, para pembeli itu tetap melahap mi ayam keranjang karena penasaran dengan rasanya.
Sebelum membuat mi ayam keranjang, Heri sudah terlebih dahulu berinovasi menciptakan mi ayam wajan. Inovasi itu mendapat sambutan positif dari para penikmat mi ayam di Wonogiri.
Baca Juga: Pernah Coba Lur? Ini Mi Ayam Legendaris di Wonogiri
“Tapi beberapa pelanggan mi ayam wajan ini ada yang protes karena enggak bisa bungkus mi ayam wajan. Mereka enggak bisa bawa wajannya. Karena kan memang wajan itu pengganti mangkuk biasa. Kalau dibawa nanti wajannya jadi habis dong,” ujar dia.
Bermula dari kondisi itu, tercetus ide membuat mi ayam keranjang agar pembeli bisa menikmati mi ayam namun dengan mangkuk terbuat dari pangsit. Seperti mi ayam wajan, mi ayam keranjang kreasinya juga mendapat sambutan positif dari para pelanggan.
Dalam sehari, Heri bisa menjual hingga puluhan mi ayam keranjang untuk setiap warung mi ayam yang ia miliki.
“Selain alasan itu, saya memang ingin membuat sesuatu yang baru khusus warung mi ayam yang terletak di Kaliancar, barat terminal lama Wonogiri itu. Maka dibuatlah mi ayam keranjang ini. Di sana khusus menyediakan mi ayam keranjang dan bakso. Kalau di sini [Bulusulur] ada mi ayam wajan juga,” ucap Heri.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
