SOLOPOS.COM - Pengunjung bermain ayunan di Objek Wisata Pemandian Air Panas Bayanan, Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Sragen, Selasa (11/4/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Objek Wisata Pemandian Air Panas Bayanan di Desa Jambeyan, Sambirejo, Sragen, merupakan salah satu objek wisata andalan milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen. Setelah direvitalisasi dengan dana Rp4 miliar ternyata belum mampu mendongkrak kunjungan wisatawan secara signifikan.

Seorang tokoh pemuda Jambeyan, Sugiyono, mengungkapkan pengelola objek wisata Bayanan harus membuat inovasi dan meningkatkan promosi agar kunjungan wisatawan ke Bayanan terdongkrak. Selain inovasi dan promosi, harus ada daya dukung dengan objek wisata lain terdekat.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Kalau hanya pemandian air hangatnya menurut saya kurang menarik minat pengunjung. Daya dukung itu misalnya adanya destinasi wisata lainnya. Kemudian dilengkapi dengan wahana lain dan dipromosikan. Kalau promosinya biasa saja, maka minatnya juga kurang. Daya dukung itu termasuk akses ke objek juga harus diperbarui,” jelasnya saat dihubungi Solopos.com, Selasa (11/4/2023), .

Sugiyono menerangkan kalau jalannya rusak maka orang mau ke Bayanan malas. Dia mengusulkan supaya wahana di dalam objek wisata Bayanan itu dilengkapi dengan flying fox, sarana outbound, dan lainnya. Dia menjelaskan pengelola objek bisa bekerja sama dengan jasa outbound atau dengan biro travel.

“Atau dinas yang kerja sama dengan BBWSBS [Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo] yang mengelola Waduk Gebyar. Waduk di Dukuh Bayut itu sudah ramai dikunjungi orang. Kalau dijadikan objek wisata akan bagus untuk daya dukung Bayanan,” katanya.

Adanya Desa Wisata Sukorejo juga bisa disinergikan dengan Bayanan sebagai daya dukung. Dia melihat potensi wisata di Jambeyan besar tetapi belum bisa dioptimalkan menjadi daya dukung bagi Bayanan. Jambeyan juga bisa menjadi desa wisata. Sugiyono menunggu langkah kepala desa setelah studi banding ke Desa Panglipuran di Bali.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Sragen, Sutrisna, mengatakan inovasi untuk Bayanan sudah ada setiap tahunnya. Salah satunya agenda Metri Umbul. “Kemarin sudah mencoba mendatangkan grup keroncong dari Desa Sukorejo di akhir pekan sebelum Ramadan tetapi hasilnya juga kurang maksimal. Kami akan coba nanti untuk dikoordinasikan dengan Desa Wisata Deworejo, Sukorejo,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya