SOLOPOS.COM - Ketua DPR RI, Puan Maharani (kanan) didamping Bupati Sukoharjo, Etik Suryani (kiri) mengunjungi ruko batik Satikha di Gedung Pusat Promosi Potensi Daerah (GP3D) Sukoharjo, Minggu (3/12/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SUKOHARJO — Ketua DPR RI Puan Maharani memberikan bantuan kepada 100 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan senilai masing-masing Rp1 juta yang diserahkan melalui Pemda Sukoharjo di Gedung Pusat Promosi Potensi Daerah (GP3D) Sukoharjo, Minggu (3/12/2023).

Puan datang di GP3D sekitar pukul 14.00 WIB dengan didampingi kepala daerah Soloraya seperti Bupati Boyolali M Said Hidayat, Bupati Klaten Sri Mulyani, Bupati Sukoharjo Etik Suryani, dan Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakoso.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Puan menyebut pelaku UMKM saat ini menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia. Bahkan berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, kontribusi UMKM terhadap PDB Nasional disebut mencapai 60,5%.

“Bahkan saat Covid, pasca Covid, sampai sekarang yang bisa menghidupi perekonomian itu para pelaku UMKM,” kata dia dalam acara Sarasehan Bersama Pelaku UMKM di GP3D Sukoharjo, Minggu.

Dia juga mendorong Pemda setempat lebih giat memberikan fasilitas berupa pelatihan untuk mengembangkan kualitas produk dari UMKM.

“Misal cara berjualan secara online, atau bagaimana kemudian meningkatkan mutu dari dagangannya, lalu bagaimana membantu agar pedagang UMKM itu bisa memasarkan produknya ke masyarakat,” kata dia.

Dia mengatakan sejauh ini masih ada kendala untuk meningkatkan mutu dan kualitas produk dari UMKM. Dia menginginkan bantuan tunai yang disalurkan melalui Pemda tersebut bisa digunakan untuk mengoptimalkan kualitas produk.

“Supaya UMKM di Sukoharjo ini diterima bukan hanya di daerah sendiri tapi di nasional, bahkan sampai internasional,” kata dia.

Dia mengatakan perlu ada koordinasi lebih lanjut dengan pemerintah daerah dan Kementerian Koperasi dan UKM terkait agar UMKM di Sukoharjo bisa berkembang.

Sejumlah pelaku UMKM juga sempat mengutarakan keluhannya terkait minimnya akses modal sampai pelatihan. Salah satunya adalah penjual es kelapa muda asal Sukoharjo, Asih Mulyanti ingin pemerintah lebih serius memperhatikan para pelaku UMKM.

“Harapannya lebih ditingkatkan lagi fasilitas berupa pelatihan-pelatihan untuk UMKM,” kata dia.

Asih berjualan es kelapa muda yang dalam sehari mendapatkan penghasilan kotor Rp150.000. Dia mengatakan dalam sebulan hanya mengantongi Rp1,5 juta dari hasil jualan.

“Ya kalau untuk kebutuhan sehari-hari insyaallah cukup, tapi kalau untuk menyekolahkan anak yang masih kelas 5 dan kuliah enggak, makanya saya juga bertani padi,” kata dia.

Keluhan juga disampaikan penjual pakaian dan perabot rumah asal Sukoharjo, Sinta, mengeluhkan usahanya kalah saing dengan marketplace. Meski dia sudah mulai memasarkan produknya secara online, dia merasa perlu lebih banyak difasilitasi pelatihan mengenai cara memasarkan.

Lebih jauh, dia mengatakan saat ini mengalami kendala berupa modal usaha. Menurutnya bisnis pakaian dan perabot rumah membutuhkan modal yang tidak kecil

“Kendalanya dana karena kan untuk [usaha] pakaian tidak seperti jualan makanan ringan,” kata dia.

Berbeda dengan pelaku usaha kaos sablon satuan asal, Iwan Gunardi mengusulkan agar segala macam perizinan usaha dipermudah. Dia ingin lebih banyak UMKM dari Sukoharjo yang memiliki legalitas sehingga bisa bersaing dengan daerah lain.

“Kalau untuk UMKM pengen izin usaha dipermudah, seperti NIB [Nomor Induk Berusaha] biar cepet [mengurusnya], biar kita bisa bersaing dengan yang lain,” kata dia.

Sementara itu Bupati Sukoharjo, Etik Suryani mengatakan secara keseluruhan terdapat 192.000 UMKM yang tersebar di 12 kecamatan di Sukoharjo.

“Termasuk batik, craft, ukir kaca, rotan, sampai mabel ada semua di tempat kita. Ini semua waktu Covid mati total, tapi setelah itu mulai bisa aktif lagi,” kata dia.

Termasuk yang ada di gedung GP3D yang mulai bergeliat. Dia mengatakan setiap hari Jumat sampai Minggu di bagian luar sudah mulai ramai orang-orang yang berjualan makanan.

“Jadi ekonomi di Kabupaten Sukoharjo sudah mulai bergerak,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya