Soloraya
Kamis, 16 Maret 2023 - 15:05 WIB

Kunjungi Jrakah Boyolali, Kapolda Jateng Temui Warga Terdampak Erupsi Merapi

Nimatul Faizah  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kunjungan Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, ke Pos Pantau Jrakah bertemu dengan warga tiga desa terdampak, Kamis (16/3/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Polda Jawa Tengah (Jateng) menggelar Operasi Aman Nusa untuk merespons erupsi Gunung Merapi yang terjadi sejak Sabtu (11/3/2023). Sepertiga kekuatan Polda Jateng dikerahkan untuk fokus menangani bencana tersebut.

“Kami dari jajaran Polda Jawa Tengah telah melakukan OperaKapolda Jateng si Aman Nusa. Jadi sepertiga kekuatan sudah kali gelar di lima Polres terdampak abu vulkanik,” ujar Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, kepada wartawan saat berkunjung ke Pos Pantau Jrakah, Selo, Boyolali, Kamis (16/3/2023).

Advertisement

Ia berharap dengan adanya Operasi Aman Nusa dapat membantu kebutuhan masyarakat seperti pengobatan gratis, bantuan sosial, dan bantuan lain. Luthfi juga mengatakan personel dan alat-alatnya telah disiagakan untuk membantu warga terdampak erupsi Gunung Merapi, tak terkecuali di Boyolali.

“Kami gunakan water canon untuk penyemprotan dan sebagainya. Ini sudah tergelar empat hari dan kami akan lakukan terus menerus. Semoga dampak ini segera bisa kita lalui bersama,” harapnya.

Advertisement

“Kami gunakan water canon untuk penyemprotan dan sebagainya. Ini sudah tergelar empat hari dan kami akan lakukan terus menerus. Semoga dampak ini segera bisa kita lalui bersama,” harapnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan situasi dan kondisi di lereng Gunung Merapi di wilayah Boyolali masih kondusif. Luthfi juga mengatakan kepolisian membuat posko di desa-desa terdampak abu vulkanik Gunung Merapi.

Walaupun begitu, saat bertemu masyarakat, Luthfi mendapatkan beberapa cerita kesulitan masyarakat dalam mencari pakan ternak dan sektor pertanian yang terdampak hujan abu erupsi Merapi termasuk di Boyolali.

Advertisement

Kapolda menambahkan untuk kebutuhan ternak, kepolisian telah berkoordinasi dengan instansi terkait. Pada Kamis ini datang pakan untuk membantu peternak di daerah terdampak abu vulkanik erupsi Merapi di Boyolali.

Ia mengakui masyarakat di lereng Gunung Merapi telah terlatih dan siap dengan evakuasi dan erupsi. Namun, yang menjadi kendala di bidang peternakan dan pertanian.

“Justru yang jadi kendala adalah ternak dan tanaman yang mau panen seperti cabai, ini yang jadi prioritas utama yang harus segera kami lakukan,” jelasnya.

Advertisement

Sementara itu, Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, mengungkapkan kepolisian bersama TNI telah membantu masyarakat peternak terkait pakan hijau. Personel TNI dan Polri juga mencarikan pakan rumput hijau untuk peternak di daerah-daerah yang aman dari abu vulkanik seperti Cepogo.

Tak hanya itu, Petrus telah berkoordinasi dengan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali untuk pengiriman pakan ternak hijau dan konsentrat. Selanjutnya, Kapolres mengatakan jalur evakuasi telah siap.

Ia mengkhususkan untuk bantuan ke Tlogolele hanya dilakukan personel TNI-Polri yang telah terlatih karena dikhawatirkan terjadi kepadatan. Tak hanya jalur evakuasi, Tempat Penampungan Pengungsi Sementara (TPPS) juga telah siap.

Advertisement

Lokasi Pengungsian

“Di Tlogolele ada TPS berjarak 4 kilometer dari puncak. Kemudian yang ada di Klakah itu sekitar 8 kilometer TPS-nya. Apabila eskalasi naik, dari TPS ini akan dipindahkan,” kata dia.

Untuk pengungsi erupsi Merapi dari Jrakah akan diungsikan ke Karanggeneng, Boyolali, karena daerahnya harus bersih 20 kilometer. Lalu warga Tlogolele akan diungsikan ke Mertoyudan dan Klakah ke Sawangan, Magelang.

Terpisah, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali, Lusia Dyah Suciati, membenarkan bantuan pakan ternak bagi warga tiga desa terdampak hujan abu Gunung Merapi dikirim pada Kamis ini.

“Hari ini [Kamis] kami turunkan lima ton, satu truk, untuk pakan hijauan di Klakah. Kemudian ada lima ton konsentrat dibagi dua, 2,5 ton untuk Jrakah dan 2,5 ton untuk Tlogolele,” jelasnya.

Ia mengungkapkan di Jrakah masih banyak rumput yang bisa dimanfaatkan karena tidak semua terkena abu vulkanik. Namun tetap diusahakan untuk mendapatkan pakan ternak hijau.

Selain itu, tim dari Disnakkan Boyolali juga diterjunkan untuk pemeriksaan kesehatan hewan. “Untuk tim dari kesehatan hewan akan muter di lapangan untuk cek kesehatan hewan,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif